GridHEALTH.id - Masyarakat Indonesia nampaknya masih harus bersabar untuk mendapatkan vaksin merah putih.
Pasalnya vaksin buatan Indonesia itu kemungkinan baru bisa digunakan pada akhir 2022.
Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara launching program Plasma BUMN untuk Indonesia, Senin (8/2/2021).
Menurutnya saat ini vaksin merah putih masih dalam tahap riset dan pengembangan (R&D) oleh 7 instansi.
Baca Juga: Update Terbaru Vaksin Merah Putih, Menkes Budi Gunadi Ungkap Perkembangan Positif
Sementara jika penemuan bibit (seed) vaksin merah putih baru bisa dilakukan pada akhir 2021. Maka uji klinis baru bisa dimulai pada kuartal I 2022.
Kemudian uji klinis tahap akhir ditargetkan selesai pada kuartal III 2022.
"Sehingga, di kuartal IV 2022, kita sudah mempunyai vaksin Merah Putih sendiri," kata Erick.
Diketahui sampai saat ini, Indonesia baru bisa menggunakan vaksin covid-19 buatan Sinovac, China untuk program vaksinasi nasional.
Dimana prioritas penerima vaksin covid-19 tahap pertama adalah tenaga kesehatan.
Erick mengklaim tingkat penularan covid-19 di kalangan tenaga kesehatan berkurang drastis usai pemberian vaksin covid-19.
Baca Juga: Ikut Program Vaksinasi, Seorang Nakes Malah Disuntik 5 Dosis Vaksin Covid-19, Begini Kondisinya
Informasi tersebut didapatkan dari laporan di lapangan saat rapat Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional beberapa waktu lalu.
"Setelah tenaga kesehatan itu disuntik yang tadinya penularan itu bisa rata-rata 200 di sebuah provinsi, atau di sebuah tempat itu setelah minggu ketiga turun menjadi hanya 24 saja. Jadi, penurunannya sangat drastis dari yang 200 menjadi hanya 15 %," katanya seperti dilansir CNN Indonesia.
Melihat kondisi tersebut, tentunya kita sebagai masyarakat juga harus membantu pemerintah dalam menanggulangi penyebaran virus corona.
Baca Juga: Giliran Berikut, BPOM Izinkan Lansia Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac
Sembari menunggu ketersediaan vaksin, langkah kecil yang bisa dilakukan diantaraya dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan yang berlaku.
Diketahui protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, dan rutin mencuci tangan sangat penting dilakukan saat pandemi Covid-19 ini.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penularan virus corona sangat sulit diprediksi.
Baca Juga: Ragu Divaksin Covid-19? Wajib Membaca Artikel A to Z Vaksin Berikut ini
Mereka menyebar terutama di antara orang-orang yang berada dalam kontak dekat atau dalam jarak sekitar 6 kaki untuk waktu yang lama.
Penyebaran virus corona terjadi ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, dan tetesan dari mulut atau hidung mereka diluncurkan ke udara dan mendarat di mulut atau hidung orang-orang di dekatnya.
Sehingga menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) di masa pandemi ini menjadi kewajiban yang tak boleh diabaikan.(*)
Baca Juga: Ada Petunjuk Penting Soal Covid-19 di Pasar Wuhan, WHO Akan Segera Umumkan Hasilnya
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar