Dr Anjali Patwardhan, salah satu yang memimpin penelitian tersebut mengatakan pihaknya percaya bahwa suntikan vaksin flu pada naka dapat memberikan perlindungan lebih terhadap Covid-19.
"Diketahui bahwa pertumbuhan satu virus dapat dihambat oleh infeksi virus sebelumnya," jelas Dr Anjali.
"(Gangguan virus) dapat terjadi bahkan ketika penyerang virus pertama adalah virus yang tidak aktif, seperti kasus dengan vaksin flu," tambahnya.
Menurut dr. Anjali hampir dua pertiga pasien yang dites positif Covid-19 tidak memiliki gejala, tetapi mayoritas hanya kasus ringan.
Diketahui bahwa pertumbuhan satu virus dapat dihambat oleh infeksi sebelumnya dengan virus lain (terkait atau tidak terkait) di inang yang sama. Fenomena itu disebut gangguan virus.
Gangguan virus dapat terjadi meskipun penyerang virus pertama adalah virus yang tidak aktif, seperti pada vaksin.
Baca Juga: Masih Lama, Erick Thohir Sebut Vaksin Merah Putih Baru Bisa Digunakan Akhir 2022
Source | : | Kompas.com,Dailymail.co.uk |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar