GridHEALTH.id - Infeksi Covid-19 tidak sedikit menyebabkan kerusakan parah pada pembuluh darah.
Virus corona baru ini, menyebabkan penyumbatan berbahaya yang dikenal sebagai pembekuan darah.
Baca Juga: Aktivitas Putra BCL Belajar di Tengah Pandemi Corona Mengharukan, Upaya Menghindari Cytokine Storm
Tapi banyak ahli tidak tahu dan juga yakin virus tersebut bisa menyebabkan penyumbatan, sehingga menyebabkan pembekuan dan kerusakan pada pembuluh darah.
Tapi hal ini bisa jadi karena teori hasil dari reaksi berlebihan kekebalan yang disebut 'badai sitokin', yang membuat tubuh menyerang jaringan sehat.
Ketika respon imun menjadi berlebihan, itu dapat merusak jaringan yang sehat. jika pembuluh darah terpengaruh, mereka bisa bocor, menyebabkan tekanan darah turun dan meningkatkan kemungkinan pembentukan gumpalan.
Hal ini sepertinya yang dialami perempuan asal Italia usia 68 tahun, yang harus menerima kenyataan jari tangannya menghitam dan harus diamputasi.
Melansir Daily Star, Sabtu (13/2/21), perempuan itu harus diamputasi ketiga jarinya karena alami pembekuan darah.
Penemuan ini kemudian dilaporkan di European Journal of Vascular and Endovascular Surgery.
Ternyata kondisi ini adalah manifestasi terparah dari virus corona.
Hal itu pun terjadi pada pasien infeksi Covid-19 lainnya di Amerika Serikat.
Pria berusia 54 tahun dari California diamputasi dua jarinya yang menghitam setelah tertular Covid-19.
Melansir dailymail.co.uk (11 Februari 2021), Profesor Graham Cooke, yang terlibat dengan Institut Nasional untuk Penelitian Kesehatan, sebuah badan penelitian dari NHS, mengatakan, "Penting untuk dicatat bahwa Covid adalah penyakit multi-sistem."
"Saya pikir salah satu ciri yang tampaknya memisahkannya dari penyakit virus parah lainnya adalah keadaan yang lebih hiperkoagulasi yang tampaknya terkait dengan penyakit di kemudian hari," Jelas Prof. Cooke.
Untuk diketahui, hiperkoagulasi terjadi ketika darah membeku lebih dari yang diperlukan, dan dapat menjadi bagian dari kelainan darah atau dipicu oleh obat-obatan, kanker, serangan jantung atau HIV, misalnya.
Ini berbahaya karena dapat menyebabkan pembentukan bekuan darah di pembuluh darah yang dapat berjalan melalui aliran darah dan menyebabkan trombosis vena dalam - bekuan darah di pembuluh darah panggul, kaki, lengan, hati, usus atau ginjal.
Baca Juga: Garam Untuk Tangkal Infeksi Covid-19, Faktanya Lemahkan Imunitas
Ini juga dapat menyebabkan emboli paru - pembekuan darah di paru-paru - dan meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, nyeri kaki yang parah, kesulitan berjalan, atau bahkan kehilangan anggota tubuh.
Dengan adanya kejadian seperti ini, sejumlah besar pasien Covid-19 dengan masalah pembekuan darah, banyak dokter khawatiran bahwa penyakit tersebut adalah infeksi vaskular dan juga infeksi saluran pernapasan.
Profesor Roopen Arya, dari King's College London, memperkirakan pada Mei 2021 bisa terjadi 30 persen pasien rumah sakit karena infeksi virus corona mengalami pembekuan darah.
Baca Juga: Gejala Kanker Lambung, Awalnya Sering Dikira Mirip Sakit Maag
"Saya pikir menjadi jelas bahwa trombosis adalah masalah utama," katanya kepada BBC.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Sailymail.co.uk,dailystar.co |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar