Identifikasi diketahui dilakukan oleh Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) melalui Lembaga Penelitian Eijkman.
“Dua clade yang mendominasi WGS di Indonesia itu berarti sudah ada. Dalam tanda kutip, mutasi terkait strain virus baru Covid-19 di Indonesia kemungkinan sudah terjadi,” kata Bambang.
Lebih lanjut ia menjelaskan, tipe genetik strain Covid-19 terbanyak yang ditemukan di Indonesia adalah jenis GH sebanyak 231 atau sekitar 59 persen dari keseluruhan WGS yang telah teridentifikasi.
Selanjutnya, tipe genetik Covid-19 terbesar kedua adalah GR yang mencapai 74 atau sebesar 19 persen dari WGS yang rampung diidentifikasi.
Dari sisi distribusi penyebaran, mutasi Covid-19 itu disinyalir telah bertransmisi di beberapa provinsi di Indonesia. Kemenristek menduga mutasi Covid-19 telah terjadi di pria provinsi yang memiliki jumlah kasus tinggi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.
“Memang terus dikaji, bersama GISAID dan Eijkman kita berfokus untuk memantau di provinsi dengan sebaran kasus tertinggi seperti DKI Jakarta, Jabar, Jateng, dan Jatim. Tetapi kita juga perlu diverifikasi untuk memastikan kita dapat mengetahui dengan baik apa yang terjadi dengan mutasi Covid-19 tersebut,” tuturnya.
Source | : | Tribunnews.com,covid19.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar