GridHEALTH.id - Zat besi adalah mikronutrient yang menentukan masa depan seorang anak juga bangsa.
Tapi sayangnya di Indonesia satu dari tiga anak mengalami kekurangan zat besi.
Baca Juga: 5 Makanan Kaya Zat Besi, Penting Untuk Hadapi Corona Virus Covid-19
Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut Indonesia akan mengalami krisis genarasi maju di masa depan.
Padahal untuk mencukupi kebutuhan zat besi pada anak tidak sulit. Apalagi saat ini telah ada susu yang sudah difortifikasi zat besi.
Kandungan zat besi ada pada banyak makanan yang mudah ditemukan di Indonesia.
Bahkan harganya pun murah.
Memang praktiknya mencukupi kebutuhan zat besi pada anak tidak semudah teori, dan tak semudah membalikan telapak tangan.
Namun, menurut Anindya Alyssa Soebandono atau yang lebih dikenal dengan Alyssa Soebandono dalam acara Konferensi Pers Virtual “Dukung Anak Generasi Maju Tumbuh Maksimal, Sarihusada Luncurkan SGM Eksplor Pro-gress Maxx dengan IronC” (18 Februari 2021), masa depan anak generasi maju ada di tangan orangtua.
Jadi sudah tentu orangtua bisa memberikan kecukupan zat besi pada anak-anaknya.
Baca Juga: Anak Sampai Kekurangan Zat Besi, 2 Hal Besar Ini Akan Terjadi dan Ancam Masa Depannya
Asalkan orangtua mau belajar dan mencari tahu ilmu dan triknya.
Lalu pada kesempatan tersebut Alyssa Soebandono sharing pengalamannya.
Menurutnya, anaknya Muhammad Dirgantara Ariendra Harlino atau yang akrab disapa Rendra, "Dia termasuk anak picky eater," papar Alyssa Soebandono.
Anak-anak sepertri itu diketahui sulit untuk bisa mendapatkan kecukupan zat besi, apalagi sayuran.
Jadi Alyssa Soebandono saat itu putar otak. Dirinya mencoba tips dengan memasak nasi goreng.
Baca Juga: Kekurangan Zat Besi Bahaya Laten Bangsa Indonesia, Menciptakan Generasi Emas Bisa Gagal Karenanya
Dalam nasi goreng yang dibuatnya menjadi bentuk-bentuk tertentu dalam penyajiannya, misal dibentuk bintang, di dalamnya dia selipkan makanan kaya zat gizi, tak terkecuali yang kandungan zat besinya tinggi, hati, daging.
Tidak lupa di dalam nasi goreng tersebut dimasukan sayur yang sebelumnya dirajah terlebih dahulu.
"Jangan lupa, setiap membuat makanan bergizi untuk anak, harus enak menurut anak, bukan menurut kita. Juga penyajiannya menarik," ungkap Alyssa Soebandono mengingatkan.
Baca Juga: Mengapa Zat Besi Wajib Bagi Ibu Hamil dan Menyusui ? Ini Alasannya
Mengenai hal tersebut, Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS., Sp.GK yang juga menjadi pembicara di acara yang sama mengatakan, "Memberikan makan untuk anak porsinya harus pas sesuai dengan anak. Pas di sini ukurannya tidak banyak juga tidak sedikit." Jadi, pesannya, sesuaikan dengan volume lambung anak.
Untuk masalah sulit memberikan sayur pada anak, "Ingat, pada anak yang baru mengenal aneka makanan, berikanlah sayur yang rasanya manis, mudah dikunyah/dimakannya, dan dimasak matang," jelas dokter Luciana.
Terpenting lagi, menurutnya, orangtua harus selalu mengonsumsi sayur di depan anak.
Baca Juga: Bahaya Kelebihan Zat Besi, Bisa Menyebabkan Gampang Lelah dan Diabetes
Prihal zat besi, tidak boleh dianggap sepele.
Kekurangan zat besi bisa menyebabkan masalah jangka pendek dan jangka panjang seperti berikut ini;
Ketahu juga, papar dokter Luciana, kekurangan zat besi bisa sebabkan anemia pada anak.
Karenanya, anak kekurangan zat besi akan tampak kurang bergairah, pucat, letih, lesu.
"Sedihnya menurut Riskesdas, di Indonesia 1 dari 3 anak indonesia mengalaminya," jelas dokter Luciana.
Untuk bisa memenuhi kecukupan zat besi, tentu anak harus mendapatkan aneka ragam makanan, khususnya yang dari hewani, juga sayuran, dan bisa didapatkan dari susu yang sudah difortifikasi zat besi.
Tidak lupa kecukupan vitamin C pun harus dioptimalkan. Sebab, vitamin C membantu penyerapan zat besi di tubuh.(*)
Baca Juga: Cegah Keparahan Covid-19 Saat Isolasi Mandiri, 2 Alat Kesehatan Ini Ternyata Harus Ada di Rumah
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar