Mengenai hal tersebut, Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS., Sp.GK yang juga menjadi pembicara di acara yang sama mengatakan, "Memberikan makan untuk anak porsinya harus pas sesuai dengan anak. Pas di sini ukurannya tidak banyak juga tidak sedikit." Jadi, pesannya, sesuaikan dengan volume lambung anak.
Untuk masalah sulit memberikan sayur pada anak, "Ingat, pada anak yang baru mengenal aneka makanan, berikanlah sayur yang rasanya manis, mudah dikunyah/dimakannya, dan dimasak matang," jelas dokter Luciana.
Terpenting lagi, menurutnya, orangtua harus selalu mengonsumsi sayur di depan anak.
Baca Juga: Bahaya Kelebihan Zat Besi, Bisa Menyebabkan Gampang Lelah dan Diabetes
Prihal zat besi, tidak boleh dianggap sepele.
Kekurangan zat besi bisa menyebabkan masalah jangka pendek dan jangka panjang seperti berikut ini;
Ketahu juga, papar dokter Luciana, kekurangan zat besi bisa sebabkan anemia pada anak.
Karenanya, anak kekurangan zat besi akan tampak kurang bergairah, pucat, letih, lesu.
"Sedihnya menurut Riskesdas, di Indonesia 1 dari 3 anak indonesia mengalaminya," jelas dokter Luciana.
Untuk bisa memenuhi kecukupan zat besi, tentu anak harus mendapatkan aneka ragam makanan, khususnya yang dari hewani, juga sayuran, dan bisa didapatkan dari susu yang sudah difortifikasi zat besi.
Tidak lupa kecukupan vitamin C pun harus dioptimalkan. Sebab, vitamin C membantu penyerapan zat besi di tubuh.(*)
Baca Juga: Cegah Keparahan Covid-19 Saat Isolasi Mandiri, 2 Alat Kesehatan Ini Ternyata Harus Ada di Rumah
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar