"Karena sistem pelaporan kita itu sangat buruk, tiba-tiba (pelaporan testing Covid-19) dirapel dari beberapa rumah sakit. Kalau itu kasusnya, mungkin itu kenapa tidak ada laporan (data testing)," kata Pandu, seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (18/2/2021).
"Jadi selama sistem pendataannya tidak diperbaiki, selama itu kita akan salah menarik kesimpulan," tuturnya.
Baca Juga: Minum Pereda Nyeri Parasetamol di Saat Haid, Bolehkah? Ini Kata Dokter
Pandu tak setuju jika turunnya jumlah testing Covid-19 disebabkan karena libur panjang Imlek.
"Walaupun libur panjang tidak boleh tidak melayanani kan, tidak semuanya diliburkan, sistemnya enggak dibangun terus menerus, itu yang membuat keseriusan pemerintah menangani pandemi tidak kelihatan, cuma di retorika, implementasinya apa adanya saja," ujarnya.
Menurutnya, jika pelaporan tes terlambat maka pelacakan dan isolasi pun akan ikut terlambat sehingga banyak masyarakat yang sudah terinfeksi Covid-19, tapi belum terdeteksi.
"Kalau itu tidak dibenahi, sederhananya, maka kita tidak dapat mengendalikan penularan mau ada vaksin, mau ada apa, kita enggak bisa mengendalikan penularan karena vakin butuh waktu juga kan," pungkasnya. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar