Selama kehamilan, kadar hormon progesteron yang lebih tinggi menyebabkan sfingter esofagus menjadi rileks, sehingga meningkatkan risiko refluks asam dan juga pertumbuhan janin yang menekan perut menyebabkan nyeri dada saat hamil.
Lihat postingan ini di Instagram
2. Morning sickness
Adalah mual dan muntah yang terjadi selama kehamilan dan dapat terjadi kapan saja, siang atau malam. Perubahan hormonal selama kehamilan diduga berperan dalam menyebabkan mual di pagi hari. Dan terkadang, morning sickness bisa menyebabkan nyeri dada.
3. Asma
Jika ibu hamil menderita asma, bisa memburuk selama kehamilan dan dapat menyebabkan gejala asma yang lebih parah, sehingga menyebabkan nyeri dada, sesak napas dan sesak dada selama kehamilan
4. Kecemasan
Jika ini kehamilan pertama dipastikan ibu hamil akan senang sekaligus khawatir dengan kesehatan bayi, dan jika ini kehamilan kedua setelah keguguran sebelumnya, ibu hamil mungkin bisa mengalami stres atau kecemasan.
Nyeri paling parah sekalipun selama kehamilan umumnya tidak memerlukan pengobatan. Pengobatan murah bisa dipakai untuk mengobati nyeri dada ringan.
Baca Juga: Minum Pereda Nyeri Parasetamol di Saat Haid, Bolehkah? Ini Kata Dokter
Baca Juga: WFH di Rumah Lipstik Wajib Terus Dipakai, Ternyata Ini Manfaatnya
Namun, jika mengalami nyeri dada parah yang disebabkan oleh kondisi medis serius yang mendasarinya, dokter mungkin akan meresepkan beberapa obat untuk mengatasi penyebab yang mendasari nyeri dada.
Source | : | Parents,American Pregnancy Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar