GridHEALTH.id - Munculnya mutasi virus corona (Covid-19) kembali membuat para peneliti khawatir.
Pasalnya yang terbaru mutasi virus corona varian California dinilai semakin berbahaya.
Dimana varian California ini tidak hanya lebih mudah menyebar daripada pendahulunya, tapi juga mampu menghindari antibodi dari vaksin dan bisa dikaitkan dengan penyakit parah serta kematian.
Baca Juga: Mutasi Virus Corona Munculkan 4 Gejala Baru Covid-19 yang Aneh, Tanpa Ada Demam
Melansir Los Angeles Times, para peneliti mengatakan virus corona varian california mulai muncul pada pertengahan 2020 lalu.
Dr. Charles Chiu, yang memimpin tim ahli genetika UCSF, ahli epidemiologi, ahli statistik, dan ilmuwan lain dalam analisis luas varian baru mengatakan varian California ini harus diperhatikan setara dengan varian yang berasal dari Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.
“Iblis sudah ada di sini,” kata Chiu.
“Saya berharap ini berbeda. Tapi sains adalah sains," tambahnya.
Menurut Chiu, warga California harus bersiap dengan kemunculan dengan varian baru virus corona yang disebut sebagai B.1.1.7 tersebut.
Sebab virus corona varian California mungkin akan menyebabkan 90% infeksi di negara bagian itu pada akhir bulan depan.
Baca Juga: Mutasi Virus Covid-19 Telah Ditemukan di Pulau Jawa, Menristek Mengakuinya
Varian Inggris dan California masing-masing dipersenjatai dengan kemampuan yang ditingkatkan, dan kemungkinan mereka dapat menyebar dalam populasi yang sama sehingga meningkatkan kecemasan kembalinya infeksi dan kematian yang meningkat.
Ini juga membuka pintu ke skenario mimpi buruk: Bahwa kedua virus akan bertemu dalam tubuh satu orang, menukar mutasi mereka, dan menciptakan jenis virus Covid-19 baru yang bahkan lebih berbahaya.
Baca Juga: MODY, Bentuk Diabetes Langka di Kalangan Remaja, Ini Gejalanya
Menurut Chiu, bukti baru bahwa varian California dapat membuat seseorang lebih sakit, dan vaksin kurang efektif, harus memacu upaya yang lebih intensif untuk menurunkan infeksi.
Itu harus mencakup tindakan kesehatan masyarakat dengan selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, membatasi aktivitas publik, rutin mencuci tangan dan kampanye vaksinasi cepat, tambahnya.
Baca Juga: Virus Corona Ternyata Sudah Bermutasi Sejak Keluar dari Wuhan
Sementara itu, diketahui kasus Covid-19 di dunia masih terus bertambah setiap harinya.
Menurut data terbaru Worldometers, per tanggal 24 Februari 2021 total kasus Covid-19 di dunia sudah mencapai 112,636,548 orang.
Dimana dari jumlah tersebut 2,495,290 diantaranya sudah dinyatakan meninggal dunia, 88,223,671 sembuh, dan sisanya masih harus mendapatkan perawatan medis.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar