GridHEALTH.id - Belakangan ini, kondisi istri Anang Hermansyah, Ashanty dikabarkan terus memburuk lantaran terpapar infeksi virus corona (Covid-19).
Kendati demikian, kabarnya kini Ashanty telah pulang dari rumah sakit dan menjalani isolasi mandiri di rumah meski belum dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Sebelumnya, Ashanty sempat masuk dalam fase kritis setelah terinfeksi virus corona.
Memiiliki penyakit penyerta autoimun membuat kondisi Ashanty semakin kompleks.
Saat berusaha melawan virus corona, dokter mengatakan D-dimer Ashanty sempat tinggi, yang membuat darah Ashanty semakin mengental.
Baca Juga: Bakal Kedatangan Vaksin Covid-19 Lagi, Menko Luhut: 'Kita Very Confident, Juli Capai Herd Immunity'
“Dicek darah, dikasi tahu D-dimer bunda tinggi, kekentalan darah bunda semakin mengental,” kata Anang Hermansyah di YouTube, Rabu (24/2/2021).
Melansir WebMD, tes D-dimer adalah tes darah yang dapat digunakan untuk membantu menyingkirkan adanya gumpalan darah yang serius.
Ketika seseorang mendapatkan luka, tubuh akan mengambil banyak langkah untuk membuat darah menggumpal.
Apabila hasil dari tes D-dimer ini meningkat menandakan darah lebih mudah menggumpal dan dapat menyumbat aliran darah (hiperkoagulasi), terutama ke organ-organ vital seperti jantung, otak, ginjal, dan lain sebagainya.
Selain gumpalan, jika hasil tes menunjukkan angka melebihi normal kemungkinan akan menyebabkan infeksi, penyakit hati, atau jenis kanker tertentu.
Hasil tes D-dimer dikatakan normal jika berada dalam rentang 0-300 ng/ml.
Akibat hal tersebut, Ashanty sempat diberikan obat pengencer darah saat berobat ke Singapura pada Desember 2019 lalu.
Melihat hal tersebut, akankah Ashanty harus berobat ke Singapura lagi?
"Aku kemarin di Indonesia enggak di kasih obat pengencer darah, ternyata di sana (Singapura) kalau aku enggak minum pengencer darah levelnya ke stroke sudah segini (meningkat)," ucapnya dalam sebuah tayangan infotainment, pada Selasa (10/12/2019).
Baca Juga: Sebelum Minum Air Jeruk Nipis, Coba Tambahkan Sedikit Garam, Perubahan Menakjubkan Ini Akan Terjadi
Melansir laman National Health Services, obat pengencer darah memang kerap kali diberikan pada seseorang penderita stroke atau penyakit jantung.
Pengencer darah adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengencerkan darah dan mencegah terjadinya penggumpalan darah.
Namun sayangnya, setelah mendapat obat pengencer darah, Ashanty malah mengalami pendarahan.
"Tapi pas dikasih pengencer darah, kemarin di Korea malah pendarahan. Maksudnya aku datang bulan tapi datang bulannya biasanya biasa saja, tapi ini jadi banyak gitu," tambah istri Anang.
Ashanty mengisahkan akibat pengentalan darah tersebut dirinya sempat alami keguguran.
"Darahku itu terlalu terlalu kental, makanya aku keguguran sampai 3 kali ya," ucapnya.
Pengentalan di masa kehamilan memang erat kaitannya dengan pendarahan atau keguguran.
Hiperkoagulasi atau pengentalan darah pada ibu hamil ini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti usia ibu hamil yang sudah masuk 35 tahun, kelebihan berat badan, jarang melakukan aktivitas fisik, hingga ada riwayat keluarga dengan penyakit sama.
Penyakit pengentalan darah ini juga dapat menjadi parah seiring adanya penyakit autoimun, misalnya Lupus.
Terlepas dari itu, kini kondisi Ashanty dikabarkan mulai membaik.
Ribuan doa kesembuhan pun mengalir bagi sang penyaknyi berusia 35 tahun, Ashanty. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | WebMD,GridHealth.ID |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar