GridHEALTH.id - Sejak kemarim pemberitaan prihal Covid-19 disuguhi dengan isu baru.
Bukan saja prihal wafatnya artis Rina Gunawan setelah positif Covid-19 sebelumnya dan asmanya kambuh, tapi ada yang jauh lebih sensitif di masa pandemi Covid-19 ini.
Yaitu, varian virus corona baru dengan label B117.
Virus corona baru ini memang sudah ramai dibicarakan di media masa insternasional sejak akhir 2020.
Jelang pergantian tahun 2020 kw 2021, dirumorkan sudah masuk Indonesia.
Ternyata benar adanya. Minggu-minggu ini pemberitaan mengenai warga Karawang Jabar yang terpapar virus corona baru 117 semakin marak.
Akhirnya Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, mengeluarkan pernyataan resminya kepada wartawan di Makodam III Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Rabu (3 Maret 2021).
Menurut Ridwan Kamil, benar virus corona baru B117 Terdeteksi ada di Karawang, dari warga Karawang yang bepergian dengan pesawat Qatar Airways. Jadi makanya dua orang Karawang ini tercatat bepergian internasional.
Baca Juga: Masih Lama, Erick Thohir Sebut Vaksin Merah Putih Baru Bisa Digunakan Akhir 2022
"Sesuai prosedur, begitu mendarat diisolasi 10 hari, sudah dilaksanakan namun ternyata prosedur 10 harinya sudah, tapi virusnya tidak mau hilang. Oleh karena itu tim sedang melacak, mengisolasi tambahan, tracing, testing lagi terhadap kontak erat," kata Emil.
Dikutip dari New York Times, mutasi Corona B117 lebih menular, karena galur filogenetik B117 adalah mutasi Corona N501Y.
Lantas bagaimana dengan program vaksinasi Covid-19 pemerintah yang menggunakan vaksin Sinovac.
Dibeli pemerintah Indonesia dalam jumlah yang sangat banyak, sebelum muncul varian baru virus corona B117, dan sebelum masuk ke Indonesia.
Bahkan penciptaan vaksin sinovac ini, jauh sebelum ada rumor munculnya varian virus corona baru B117.
Baca Juga: 8 Gejala dan Arti B117 dari Virus Corona Baru yang Serang Warga Karawang Jabar
Efektifkah vaksin Sinovac yang sudah ada di Indonesia untuk mencegah paparn inmveksi virus corona baru B117?
Pakar Kesehatan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Kusnandi Rusmil mengatakan, melansir Dw.com (3 Maret 2021), vaksin COVID-19 Sinovac yang tersedia saat ini masih efektif dalam menangkal varian baru virus Corona, B117.
Setidaknya untuk setahun ke depan.
Baca Juga: Lebih Efektif dari Sinovac, Vaksin Covid-19 Novavax Bakal Digunakan di Indonesia Beberapa Bulan Lagi
"Semua virus itu akan berubah untuk mempertahankan diri supaya tetap eksis, virus mana pun akan bermutasi enggak bisa dicegah, alamiah seperti itu," ujar Kusnandi saat ditemui di RSP Unpad, Kota Bandung, Rabu (3 Maret 2021).
Ketua tim uji klinis vaksin COVID-19 itu mengatakan, saat ini penelitian tengah dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari virus mutan yang pertama kali ditemukan di Inggris pada September 2020 lalu.
"Saya lagi teliti, kita meneliti di Indonesia, Brasil, Uni Emirat Arab, Turki, untuk melihat efektivitasnya. Tapi kalau setahun, harapan saya masih efektif, jadi memang tidak henti-hentinya meneliti," kata Kusnandi.
Dari informasi yang didapatkan, ia menyebut virus corona tipe B117 ini memang lebih menular.
Baca Juga: Dari 10 Vaksin Covid-19 yang Segera Beredar, Respon Imun Produksi Sinovac Low
Tetapi, keganasannya disebut masih sama dengan COVID-19 yang muncul saat pertama kali.
Kusnandi mengatakan, untuk sementara langkah antisipasi dari varian virus baru tersebut adalah tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, cuci tangan, dan memakai masker.(*)
Baca Juga: Diabetes Bisa Sebabkan Aneka Gangguan Kulit, Contohnya Bisul
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar