GridHEALTH.id - Otoritas Austria telah menangguhkan program penyuntikan sejumlah vaksin Covid-19 khusunya AstraZeneca sebagai tindakan pencegahan saat dilaporkan adanya kematian satu orang dan penyakit lain setelah suntikan.
"Kantor Federal untuk Keselamatan dalam Perawatan Kesehatan (BASG) telah menerima dua laporan dalam hubungan sementara dengan vaksinasi dari batch yang sama dari vaksin AstraZeneca di klinik distrik Zwettl di provinsi Lower Austria", kata seorang pejabat kesehatan Austria dikutip dari Le Monde Soir (08/03/2021).
Seorang wanita berusia 49 tahun meninggal akibat gangguan koagulasi yang parah, sementara seorang wanita berusia 35 tahun mengalami emboli paru dan sedang dalam masa pemulihan, katanya.
Emboli paru adalah penyakit paru-paru akut yang disebabkan oleh gumpalan darah yang terlepas.
"Meski saat ini belum ada bukti hubungan kausal dengan vaksinasi, tetapi kami tetap menunda pemberian vaksin ( AstraZeneca) tersebut," kata BASG.
Surat kabar Austria Niederoesterreichische Nachrichten serta penyiar ORF dan kantor berita APA melaporkan bahwa kedua wanita tersebut adalah perawat yang bekerja di klinik Zwettl.
Baca Juga: Catat, Ini Cara Mendapatkan Vaksin Lansia Gratis di Jakarta Secara Drive Thru
Baca Juga: Fakta, Minum Air Dingin Tidak Akan Membekukan Lemak di Tubuh
BASG mengatakan pembekuan darah bukan salah satu efek samping vaksin yang diketahui. Itu mengejar penyelidikannya dengan penuh semangat untuk sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan tautan.
"Sebagai tindakan pencegahan, sisa stok batch vaksin yang terkena dampak tidak lagi dikeluarkan atau divaksinasi," tambahnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Seorang juru bicara AstraZeneca mengatakan: "Tidak ada kejadian merugikan serius yang dikonfirmasi terkait dengan vaksin," menambahkan bahwa semua produksinya tunduk pada kontrol kualitas yang ketat dan ketat.
Percobaan dan pengalaman dunia nyata sejauh ini menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan efektif dan telah disetujui untuk digunakan di lebih dari 50 negara, katanya.
AstraZeneca juga mengatakan telah melakukan kontak dengan otoritas Austria dan akan mendukung penuh penyelidikan.
Regulator Uni Eropa pada akhir Januari menyetujui produk tersebut, mengatakan itu efektif dan aman untuk digunakan, sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada pertengahan Februari mendaftarkan produk tersebut untuk penggunaan darurat.
Italia menyetujui vaksin untuk semua orang dewasa tetapi alternatif yang direkomendasikan diberikan kepada orang yang berusia di atas 55 tahun, dengan alasan "tingkat ketidakpastian".
Baca Juga: Temuan Studi Terbaru, Polusi Udara Dapat Menyebabkan Kerusakan Mata
Baca Juga: Apa Penyebab Nyeri Dada Saat Hamil? Ini Jawaban Ahli dan Solusinya
Reaksi merugikan yang terlihat dalam uji coba sebagian besar berumur pendek dan masalah pembekuan darah tidak dilaporkan.
Penilaian keamanan oleh regulator vaksin Jerman terhadap lebih dari 360.000 orang yang menerima vaksin AstraZeneca di negara tersebut antara peluncuran pada awal Februari dan 26 Februari menyimpulkan bahwa reaksi merugikan sejalan dengan profil keamanan yang dijelaskan dalam uji klinis. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Le Monde Soir |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar