GridHEALTH.id – Floppy Infant Syndrome tentu masih asing ditelinga banyak orangtua.
Selain kasusnya memang jarang terjadi, pun tidak mudah menegakan diagnosa kondisi ini.
Baca Juga: Mengapa Kurang Tidur Bisa Menyebabkan Kegemukan? Ini Penjelasannya
Hal ini pun diakui oleh Dawn E. Peredo, MD dan Mark C. Hannibal, MD, PhD, dari Developmental Pediatrics, Madigan Army Medical Center, Tacoma, Wash.; Division of Developmental Medicine, Department of Pediatrics, University of Washington School of Medicine, Seattle, Wash, dan dari Division of Genetic Medicine, Department of Pediatrics, University of Washington School of Medicine; Seattle Children's Hospital, Seattle, Wash.
Menurut keduanya, seperti dilansir dari American Academy of Pediatric (AAP) News & Journal (September 2009), Floppy Infant Syndrome alias bayi terkulai merupakan tantangan diagnostik bagi dokter anak umum.
Biasanya pada kasus Floppy Infant Syndrome, bayi datang dengan hipotonia yang disebabkan oleh kelainan sistem saraf pusat atau perifer, miopati, kelainan genetik, endokrinopati, penyakit metabolik, dan penyakit akut atau kronis.
Baca Juga: Ingin Segera Memiliki Momongan? Ini Jenis Makanan Peningkat Kesuburan
Komentar