Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika hewan diberi makanan yang mengandung jeruk flavonoid tangeretin, hesperidin, dan naringin, kadar VLDL dan LDL - dua jenis kolesterol jahat - berkurang masing-masing sebesar 19-27% dan 32-40%.
Meskipun demikian, daging buah putih yang terlepas saat kita mengupas kulit jeruk, yang biasanya kita buang, sama berharganya dengan industri obat anti-kolesterol bernilai miliaran dolar.
Tetapi mereka yang lebih menyukai jus jeruk, sebuah studi oleh peneliti Italia yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition menemukan bahwa segelas jus jeruk secara harfiah lebih bermanfaat daripada tablet suplemen vitamin C.
Ini dibuktikan ketika para peneliti memberi tujuh subjek tes sehat tiga minuman berbeda: Jus jeruk darah yang mengandung 150 miligram vitamin C, air yang diperkaya yang mengandung 150 miligram vitamin C dan larutan gula dan air yang tidak mengandung vitamin C.
Baca Juga: Kurang Tidur Dapat Menurunkan Sistem Imunitas dan Memperpendek Umur
Baca Juga: Waspada, Diabetes Bisa Menyebabkan Infeksi Jamur Pada Vagina Wanita
Mereka menganalisis kerusakan DNA dan menemukan bahwa setelah minum jeruk jus, kerusakan DNA 18% lebih sedikit setelah tiga jam dan 16% lebih sedikit setelah 24 jam.
Namun, tidak ada perlindungan terhadap kerusakan DNA yang ditemukan setelah meminum minuman yang diperkaya vitamin C atau minuman gula dan air.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Mayo Clinic,Medical News Today,GridHealth.ID |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar