GridHEALTH.id - Keputusan untuk menyapih bisa menjadi hal yang sulit dilakukan baik bagi ibu karena tahu bisa berdampak pada anaknya.
Karena inilah, masih banyak ibu yang tetap menyusui walaupun anaknya sudah berumur lebih dari dua tahun.
Baca Juga: Cegah Kecanduan, Ini Cara Terbaik Melepaskan Kebiasaan Anak Minum dari Dot
Dilansir dari kidshealth.org, menyapih adalah sesuatu hal yang dilakukan saat bayi berpindah dari ASI ke sumber makanan lain.
Menyapih bayi adalah proses yang membutuhkan kesabaran dan pengertian dari kita dan anak.
Kapan kita memutuskan untuk menyapih anak adalah keputusan pribadi.
Seorang ibu mungkin akan dipengaruhi oleh keadaan seperti kembali bekerja, kesehatannya atau bayinya, atau hanya perasaan bahwa waktunya sudah tepat.
Kebanyakan ahli setuju bahwa menyusui harus dilanjutkan selama itu sesuai untuk ibu dan bayinya.
Banyak wanita memilih untuk menyapih setelah ulang tahun pertama bayi mereka.
Di usia ini, bayi sudah mulai bisa berjalan, berbicara, dan makan lebih banyak makanan padat.
Jadi mereka secara alami mungkin kehilangan minat dalam menyusui.
Dilansir dari nhs.uk, organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan agar semua bayi mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan mereka.
Selanjutnya, mulai usia 6 bulan ke atas bayi harus mulai makan makanan padat namun ASI disarankan terus dilanjutkan hingga 2 tahun atau lebih.
Berikut beberapa cara untuk mempermudah menyapih anak yang dilansir dari kidshealth.org.
1. Libatkan anak dalam aktivitas bermain yang menyenangkan atau jalan-jalan saat waktu kita biasanya menyusui.
2. Hindari duduk di tempat menyusui yang biasa atau mengenakan pakaian menyusui seperti biasa.
3. Tunda penyapihan jika anak mencoba beradaptasi dengan perubahan lain. Mencoba menyapih ketika anak baru tumbuh gigi mungkin bukan ide yang bagus.
4. Jika bayi berusia kurang dari 1 tahun, cobalah untuk memperkenalkan botol atau cangkir saat akan menyusu.
Baca Juga: Intoleransi Laktosa Paling Banyak Dialami Orang Asia, Ini Penyebabnya
Untuk anak yang lebih besar, cobalah camilan sehat, tawarkan secangkir, atau mungkin pelukan.
5. Cobalah mengubah rutinitas harian sehingga kita terlibat selama waktu menyusui.
6. Mintalah bantuan pasangan untuk memberikan distraksi/ gangguan pada waktu menyusui sehingga perhatian anak bisa teralihkan.
7. Jika anak mengambil kebiasaan yang menghibur (seperti mengisap jempol) atau menjadi terikat pada selimut pengaman, biarkan saja. Biasanya akan hilang di usia balita.
Ada beberapa perubahan emosional saat anak disapih.Terutama pada sisi si anak.
Hadapi dengan sabar dan perlahan. Jangan pernah memaksa anak.
Sama seperti orang dewasa, anak juga perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan.(*)
Source | : | www.nhs.uk,kidshealth.org |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar