GridHEALTH.id - InnoLAMP mempunyai kelebihan dari tes deteksi virus corona RT-PCR.
Pertama, InnoLAMP tidak bikin ngilu dan sakit seperti PCR yang harus mengambil sampel dengan cara mencolok hidung hingga bagian terdalam.
Kedua, InnoLAMP mendeteksi virus corona pada seseorang paling cepat. Hanya membutuhkan waktu kurang dari sembilan jam. Sedangkan RT-PCR membutuhkan waktu hingga 48 jam.
Ketiga, InnoLAMP bisa dilakukan mandiri oleh masyarakat. Karena proses pengambilan sempel dan test sangat praktis.
Keempata, InnoLAMP adalah tes molekuler deteksi Covid-19 kategori nucleic acid amplification test (NAAT), bersama dengan RT-PCR dan TCM sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK. 01.07/MENKES/446/2021.
Baca Juga: Masjid Jogokariyan Tracing 100 Orang, 35 Positif Covid-19 dan 1 orang Wafat, Masjid Tetap Buka
Kelima, InnoLAMP 100 persen hasil karya anak bangsa yang dikembangkan di Stem Cell & Cancer Institute yang merupakan unit research yang ada di Kalbe Farma, meskipun beberapa bahan baku masih harus diimpor.
Riset untuk mengembangkan metode RT-Lamp ini sudah dimulai sejak pertengahan 2020 melalui anak usaha perseroan PT Innolab Sains Internasional (KALGen Innolab)
Direktur PT Kalbe Farma Tbk Sie Djohan mengklaim hasil tes ini akurat dan relatif lebih nyaman saat digunakan dibandingkan dengan RT-PCR.
Tes Covid-19 berbasis saliva ini, kata Djohan juga sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan dan sudah bisa digunakan per hari ini, Jumat, 19 Maret.
Baca Juga: Setelah Divaksin Covid-19, Jika Ditest Covid-19 Apakah Hasilnya Positif atau Negatif?
"Kita akan kerja sama dengan laboratorium lain. Kita akan suplai. Kita beri pelatihan untuk lab yang berminat. Harapan kami tes ini tersedia cukup luas," ujar dia.
Saat ini, perseroan memiliki kapasitas produksi kurang dari 500.000 tes per bulan.
Baca Juga: Catatan Untuk Masyarakat Umum, Gunakan Masker Seperti Ini Agar Lebih Efektif Mencegah Covid-19
Emiten berkode KLBF ini akan terus meningkatkan kapasitas produksinya dalam waktu dekat.
"Akan segera kami tingkatkan menjadi 1 juta tes per bulan dalam waktu 1-2 bulan. Lalu akan kami tingkatkan lagi menjadi 2 juta tes per bulan," kata Djohan.
Djohan mengatakan, tes InnoLamp ini sudah mendapatkan izin edar yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.
Layanan ini sudah tersedia di sejumlah laboratorium klinik KALGen Innolab serta outlet KALCare.
KLBF juga akan bekerja sama dengan lebih dari 480 fasilitas kesehatan baik rumah sakit, laboratorium dan klinik di seluruh Indonesia.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Republika,Idxchannel.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar