Nina juga menjelaskan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu terdapat 21 orang menjadi korban.
Dari jumlah tersebut, 14 orang luka bakar ringan dan sedang, serta 7 orang luka bakar berat.
Dari 7 orang luka bakar berat tersebut, 2 di antaranya dirawat di RSUD Indramayu dan 5 di RSUD Gunung Jati Cirebon.
"Kebakarannya itu di bagian tengki. Kan di situ tangki ada empat, jadi itu yang terbakar. Tapi semua pengungsi akan kita tangani dengan baik," ujar Nina.
Sementara itu, terkait ancaman kesehatan yang muncul akibat terbakarnya kilang minyak Balungan diungkap oleh Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Erlang Samoedro,
Dalam sebuah wawancara di acara Selamat Pagi Indonesia yang disiarkan metrotvnews.com (30/3/2021), Erlang mengatakan bahwa bahan bakar yang terbakar dalam tragedi itu akan menghasilkan zat toksik di udara berupa karbon, sulfur, nitrogen, hidrokarbon dan zat lainnya.
"Semua itu adalah zat-zat yang berbahaya jika masuk ke dalam tubuh, apalagi dalam jumlah yang banyak, terangya.
Menurut Erlang CO (Karbon) adalah suatu zat yang tersebar di udara sama seperti asap yang berasal dari knalpot motor.
Source | : | Metrotvnews.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar