GridHEALTH.id - Dalam beberapa minggu pertama merawat bayi yang baru lahir, kebanyakan ibu baru merasa cemas, sedih, frustrasi, lelah, dan kewalahan.
Terkadang dikenal sebagai "baby blues", perasaan ini menjadi lebih baik dalam beberapa minggu.
Tetapi bagi beberapa wanita, mereka sangat kuat atau tidak menjadi lebih baik.
Depresi pascapersalinan atau depresi postpartum adalah ketika perasaan-perasaan ini tidak hilang setelah sekitar 2 minggu atau menyulitkan seorang wanita untuk merawat bayinya.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Putus Asa Nekat Bunuh Diri dari Lantai 20, Digagalkan Anggota Paskhas TNI AU
Dilansir dari mayoclinic.org dalam artikel 'Postpartum depression', depresi pascapersalinan bukanlah cacat atau kelemahan karakter. Terkadang itu hanya komplikasi melahirkan.
Jika kita mengalami depresi postpartum, pengobatan yang tepat dapat membantu mengelola gejala dan membantu menjalin ikatan dengan bayi.
Tanda dan gejala depresi setelah melahirkan bervariasi, dan bisa berkisar dari ringan sampai berat.
Beberapa gejala depresi postpartum yang lebih umum meliputi berikut ini dilansir dari kidshealth.org dalam artikel 'Postpartum Depression':
- Merasa sedih, putus asa, atau kewalahan.
- Merasa khawatir, takut, atau panik.
- Menyalahkan diri sendiri jika tidak perlu.
- Banyak menangis.
- Merasa murung.
- Marah.
Baca Juga: Memulai Menstruasi Lebih Awal Mudah Alami Depresi Saat Dewasa
- Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit.
- Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.
- Kesulitan berkonsentrasi.
- Tidak ingin bersama teman dan keluarga.
- Tidak merasa terikat pada bayi.
- Tidak ingin melakukan hal-hal yang biasanya menyenangkan.
Depresi pasca persalinan disebabkan oleh kombinasi dari perubahan hormonal yang terjadi setelah bayi lahir.
Tak hanya itu, perubahan seperti kurang tidur dan peningkatan stres yang datang saat merawat bayi yang baru lahir juga bisa menjadi penyebabnya.
Jika merasa tertekan setelah bayi lahir, kita mungkin enggan atau malu untuk mengakuinya.
Baca Juga: Studi : Depresi dan Kecemasan Lebih Rentan Dialami Mereka yang Kurang Bugar
Tetapi jika mengalami gejala baby blues pascapersalinan atau depresi pascapersalinan, hubungi dokter dan buat janji temu.
Orang dengan depresi mungkin tidak mengenali atau mengakui bahwa mereka depresi. Mereka mungkin tidak menyadari tanda dan gejala depresi.
Jika mencurigai bahwa teman atau orang yang kita cintai mengalami depresi pascapersalinan atau mengalami psikosis pascapersalinan, bantu mereka segera mencari pertolongan medis.
Jangan menunggu dan berharap ada perbaikan dengan sendirinya.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | mayoclinic.org,kidshealth.org |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar