GridHEALTH.id - Ada banyak jenis tumor otak, beberapa bersifat kanker (ganas) dan beberapa non-kanker (jinak).
Beberapa tumor ganas dimulai di otak (disebut kanker otak primer). Terkadang, kanker menyebar dari bagian tubuh lain ke otak yang mengakibatkan tumor otak sekunder.
Ada banyak gejala potensial tumor otak, tetapi satu orang kecil kemungkinannya memiliki semuanya.
Selain itu, gejala bervariasi tergantung di mana tumor tumbuh di otak dan seberapa besar tumor itu.
Baca Juga: Kondisi Sebenarnya Komedian Epy Kusnandar Sekarang Ini, Semoga Bisa Kembali Lolos Seperti Sebelumnya
Jika dokter mencurigai adanya tumor otak, penting untuk melalukan kunjungan berikutnya ke spesialis agar lebih akurat dalam mendiagnosis dan mengobati tumor otak.
Otak adalah organ yang kompleks dan vital, dan pengobatan sering kali menyebabkan perubahan seumur hidup.
Penting untuk mendapatkan pendapat spesialis dan informasi medis terbaru tentang pilihan
Dilansir dari cancer.net dalam artikel 'Brain Tumor: Introduction', otak dan tulang belakang membentuk sistem saraf pusat (SSP), di mana semua fungsi vital dikendalikan.
Fungsi tersebut meliputi pikiran, ucapan, dan gerakan tubuh. Ini berarti bahwa ketika tumor tumbuh di SSP, hal itu dapat memengaruhi proses berpikir seseorang atau cara mereka berbicara atau bergerak.
Ciri-ciri tumor otak yang dirasakan oleh penderitanya bisa saja beragam, bergantung pada jenis, ukuran, dan lokasi tumor di organ otak.
Apabila mengalami gejala dan ciri-ciri tumor otak yang umum dilansir dari mayoclinic.org dalam artikel 'Brain tumor' dan cancer.net berikut ini, segera cari bantuan medis.
Sakit kepala
Baca Juga: Cerita Pilu Jannah dari Kulon Progo, Tetap Semangat Belajar Meski Tangan Layu Karena Tumor Otak
1. Sakit kepala yang memburuk
Adalah gejala yang umum, mempengaruhi sekitar 50% orang dengan tumor otak. Tumor di otak dapat menekan saraf dan pembuluh darah yang sensitif.
Meskipun kita mengalami sakit kepala lebih dari biasanya, atau lebih parah dari sebelumnya, bukan berarti menderita tumor otak. Orang mengalami sakit kepala karena berbagai alasan, dari tidak makan atau kurang tidur hingga gegar otak atau stroke.
2. Kejang
Tumor otak dapat menekan sel saraf di otak. Ini dapat mengganggu sinyal listrik dan menyebabkan kejang. Kejang terkadang merupakan tanda pertama tumor otak, tetapi bisa terjadi pada tahap apa pun.
Sekitar 50% orang dengan tumor otak mengalami setidaknya satu kali kejang. Kejang tidak selalu berasal dari tumor otak. Penyebab kejang lainnya termasuk masalah neurologis, penyakit otak, dan penghentian obat.
3. Kehilangan memori dan kebingungan
Masalah memori bisa disebabkan oleh tumor di lobus frontal atau temporal. Tumor di lobus frontal atau parietal juga dapat memengaruhi penalaran dan pengambilan keputusan.
Ini bisa terjadi dengan tumor otak pada tahap apa pun. Ini juga bisa menjadi efek samping dari kemoterapi, radiasi, atau perawatan kanker lainnya. Masalah ini bisa diperburuk oleh kelelahan.
Masalah kognitif ringan dapat terjadi karena berbagai alasan selain tumor otak. Mereka bisa jadi akibat kekurangan vitamin, obat-obatan, atau gangguan emosional.
Kita mungkin mengalami mual dan muntah pada tahap awal karena tumor menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
Selama pengobatan tumor otak kanker, mual dan muntah bisa jadi merupakan efek samping dari kemoterapi atau pengobatan lain.
Tentu saja, kita bisa mengalami mual dan muntah karena berbagai alasan lain, termasuk keracunan makanan, influenza, atau kehamilan.
5. Kelemahan dan mati rasa
Perasaan lemah bisa terjadi hanya karena tubuh sedang melawan tumor. Beberapa tumor otak menyebabkan mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki.
Ini cenderung terjadi hanya pada satu sisi tubuh dan dapat mengindikasikan tumor di bagian otak tertentu.
Kelemahan atau mati rasa juga bisa menjadi efek samping dari pengobatan kanker. Kondisi lain, seperti multiple sclerosis, neuropati diabetes, dan sindrom Guillain-Barre juga dapat menyebabkan gejala ini.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | mayoclinic.org,Cancer.net |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar