Cina telah menolak tuduhan bahwa SARS-CoV-2 bocor dari laboratorium penelitian di Wuhan, kota tempat Covid-19 pertama kali diidentifikasi.
Lihat postingan ini di Instagram
Studi gabungan China-WHO mengatakan teori kebocoran laboratorium "sangat tidak mungkin," mengatakan "tidak ada catatan" bahwa laboratorium mana pun telah menyimpan virus terkait SARS-CoV-2.
Tedros mengatakan lebih banyak penelitian diperlukan untuk mencapai kesimpulan yang lebih kuat.
Tetapi Metzl mengatakan Cina harus mengungkapkan informasi yang akan memungkinkan hipotesis kebocoran laboratorium disangkal.
"Cina memiliki database tentang virus apa yang ditahan ... ada catatan lab dari pekerjaan yang sedang dilakukan," katanya dikutip dari The Indian Express (07/04/2021).
Menanggapi surat itu pada hari Kamis (08/04/2021), juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan "tujuannya sudah terbukti dengan sendirinya" dan bahwa negara-negara seperti Amerika Serikat, bukan Cina, bersalah karena mempolitisasi penyelidikan tentang asal-usul Covid-19.
Baca Juga: Terkena Herpes di Masa Pandemi Covid-19, Bisa Berdampak Pada Kualitas Hidup
Baca Juga: Bisa Menyerang Semua Golongan, Penyakit Yang Disebabkan Oleh Kekurangan Gizi
"Mereka bersikeras mempolitisasi masalah keterlacakan, merusak dan mengganggu kerja sama Cina dengan WHO, mendiskreditkan Cina dan secara terbuka menantang kemerdekaan dan kesimpulan ilmiah para ilmuwan," katanya dikutip dari Reuters.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Reuters,The Indian Express |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar