GridHEALTH.id - Vaksin Covid-19 baru yang dirancang untuk memerangi mutasi virus corona mulai diuji pada orang di Amerika Serikat yang berpartisipasi dalam penelitian sebelumnya untuk melihat bagaimana suntikan jenis baru ini bereaksi.
Vaksin yang saat ini sedang diluncurkan di seluruh AS menawarkan perlindungan yang kuat. Tetapi studi baru tentang pembaruan eksperimental untuk vaksin Moderna dan Pfizer menandai langkah penting pertama menuju alternatif jika virus pada akhirnya bermutasi dan bisa menangkis serangan dari suntikan.
"Kita harus menjadi yang terdepan dari virus," kata Dr. Nadine Rouphael dari Universitas Emory, yang membantu memimpin studi tentang kandidat Moderna. "Kami tahu bagaimana rasanya saat kami tertinggal.”
Tidak jelas apakah atau kapan perlindungan akan cukup berkurang untuk memerlukan pembaruan tetapi, secara realistis kami ingin mengubah (COVID-19) menjadi sniffle," tambahnya.
Virus terus berevolusi, dan dunia berlomba untuk memvaksinasi jutaan dan memadamkan virus corona sebelum lebih banyak mutan muncul.
Lebih dari 119 juta orang Amerika Serikat telah memiliki setidaknya satu dosis vaksin, dan 22% dari populasi telah divaksinasi penuh, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Sebagian besar dunia lainnya jauh di belakang kecepatan itu.
Baca Juga: 2 Hal Yang Harus Diketahui Penyandang Gangguan Jantung Tentang Vaksin Covid-19
Baca Juga: Selamat Datang Ramadan! Enggak Main-main, Ternyata Ini Efek Dahsyat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh
Versi yang lebih mudah disebarkan yang ditemukan di Inggris beberapa bulan yang lalu telah menjadi varian paling umum yang sekarang beredar di Amerika Serikat, yang untungnya dapat dicegah dengan vaksin.
Source | : | Reuters,The Guardian |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar