"Saat VCO masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi monolaurin yang saat berinteraksi dengan membran sel virus dan akan merusak lapisan lipid pada sel tersebut. Dengan begitu, membran sel virus menjadi rusak dan tidak berfungsi," kata dia.
Dalam pilot studi di 4 rumah sakit tersebut Ika mengungkapkan adanya hasil yang signifikan (p<0,05) penggunaan VCO dalam menurunkan TNF α pada kelompok VCO dibandingkan plasebo.
Baca Juga: Ilmuwan Filipina Mengklaim Minyak Kelapa Murni Dapat Menghancurkan Virus Corona
Selain itu, terdapat penurunan marker inflamasi antara alain CR, ferritin, dan IL6 meskipun tidak siginifikan secara statistik.
Temuan lain menunjukkan adanya penurunan D Dimer dan ferritin yang signifikan (p<0,05) baik sebelum maupun setelah intervensi pada kelompok VCO. Lalu, terjadi penurunan CRP, IL6 dan procalcitonin, tetapi tidak signifikan.
“VCO dapat menurunkan marker inflamasi pada penderita Covid-19 sehingga diharapkan dapat mencegah perberatan penyakit,” terangnya.
Sementara itu, Riri Indriani dari BPOM mengatakan Indonesia memiliki potensi bahan alam yang cukup berlimpah dengan lebih dari 30.000 spesies tanaman.
Data Riset Obat dan Jamu mencatat dari spesies tanaman yang ada, 2.848 di antaranya merupakan tumbuhan obat yang tersebar pada 405 etnis di 34 provinsi.
Baca Juga: Karena Covid-19 Joanna Alexandra Dirawat di Wisma Atlet, Sang Suami Sesak Napas Masuk IMCU
Source | : | Kompas.com,hsph.harvard.edu |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar