GridHEALTH.id - Sistem peredaran darah dalam tubuh adalah penting dijaga kelancarannya.
Karena peredaran darah lancar dapat dengan baik membawa oksigen, nutrisi, elektrolit, dan hormon ke seluruh tubuh.
Sebaliknya peredaran darah ada gangguan, penyumbatan, atau penyakit yang memengaruhi cara jantung atau pembuluh darah memompa darah, dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung atau stroke.
Komplikasi ini bisa timbul karena berbagai faktor, dari genetika hingga gaya hidup.
Baca Juga: 4 Penyakit Mulut Akibat Kebiasaan Jorok dan Kelalaian yang Dilakukan Berulang Tiap Hari
Mleansir dari kidshealth.org dalam artikel 'Heart and Circulatory System', sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang membawa darah dari dan menuju jantung.
Arteri membawa darah menjauh dari jantung dan vena membawa darah kembali ke jantung.
Untuk tetap menjaga sistem peredaran darah kita tetap sehat, yaitu lancar, banyak cara yang bisa dilakukan.
Lihat postingan ini di Instagram
Melansir dari health.clevelandclinic.org dalam artikel '5 Things to Do Every Day to Keep Your Heart Healthy', ahli bedah kardiotoraks Marc Gillinov, MD, merekomendasikan lima hal utama yang perlu dilakukan setiap hari untuk membantu jantung bekerja efisien.
Dengan demikian maka peredaran darah menjadi lancar dan sehat.
1. Makan lemak sehat, bukan lemak trans
Kita membutuhkan lemak dalam makanan, termasuk lemak jenuh dan tak jenuh ganda dan tak jenuh.
Satu lemak yang tidak kita butuhkan adalah lemak trans, yang diketahui meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke.
Baca Juga: Warna Lidah Dapat Menentukan Apakah Kita Menderita Gangguan Jantung
Lemak trans menyumbat arteri dengan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).
Dengan menghentikannya dari diet, kita meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh.
Lemak trans sendiri adalah lemak produksi industri yang sering digunakan dalam makanan yang dipanggang dalam kemasan, makanan ringan, margarin, dan makanan cepat saji goreng untuk menambah rasa dan tekstur.
2. Menjaga kebersihan gigi dengan baik
Kesehatan gigi merupakan indikasi yang baik untuk kesehatan secara keseluruhan, termasuk jantung, karena mereka yang memiliki penyakit periodontal (gusi) seringkali memiliki faktor risiko penyakit jantung yang sama.
3. Tidur yang cukup
Tidur adalah bagian penting untuk menjaga kesehatan jantung. Jika tidak cukup tidur, kita mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular, berapa pun usia atau kebiasaan kesehatan lainnya.
Satu studi yang mengamati 3.000 orang dewasa di atas usia 45 tahun menemukan bahwa mereka yang tidur kurang dari enam jam per malam dua kali lebih mungkin mengalami stroke atau serangan jantung, dibandingkan orang yang tidur enam hingga delapan jam per malam.
Para peneliti percaya bahwa tidur terlalu sedikit menyebabkan gangguan pada kondisi kesehatan dan proses biologis yang mendasarinya, termasuk tekanan darah dan peradangan.
4. Jangan duduk terlalu lama
Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian menunjukkan bahwa tetap duduk dalam jangka waktu yang lama berdampak buruk bagi kesehatan, tidak peduli berapa banyak olahraga yang dilakukan.
Ini adalah kabar buruk bagi banyak orang yang duduk di tempat kerja sepanjang hari.
Selain itu, duduk dalam waktu lama (terutama saat bepergian) meningkatkan risiko trombosis vena dalam (gumpalan darah).
5. Hindari asap rokok orang lain
Studi menunjukkan bahwa risiko penyakit jantung sekitar 25 hingga 30 persen lebih tinggi pada orang yang terpapar asap rokok orang lain di rumah atau di tempat kerja.
Menurut American Heart Association, paparan asap tembakau berkontribusi terhadap sekitar 34.000 kematian akibat penyakit jantung dini dan 7.300 kematian akibat kanker paru-paru setiap tahun.
Dan bukan perokok yang memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol darah tinggi memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung saat mereka terpapar asap rokok orang lain.
Ini karena bahan kimia yang dikeluarkan dari asap rokok mendorong perkembangan penumpukan plak di arteri.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Health.clevelandclinic.org,kidshealth.org |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar