GridHEALTH.id - Penggunaan MSG sebagai bumbu masakan sehari-hari pada dasarnya dianggap aman untuk dikonsumsi.
Namun di sisi lain, diperlukan banyak penelitian lanjutan untuk membuktikan kekhawatiran banyak pihak mengenai bahaya MSG yang dikonsumsi secara wajar.
Baca Juga: Fakta Micin yang Mengagetkan Karena Kalah Oleh Informasi MSG yang Tidak Sepenuhnya Benar
Monosodium glutamat (MSG) adalah penambah rasa yang biasa ditambahkan ke makanan Cina, sayuran kaleng, sup, dan daging olahan.
Melansir dari mayoclinic.org dalam artikel 'What is MSG? Is it bad for you?', Food and Drug Administration telah mengklasifikasikan MSG sebagai bahan makanan yang "secara umum diakui aman," tetapi penggunaannya tetap kontroversial.
Untuk alasan ini, ketika MSG ditambahkan ke makanan, FDA mengharuskannya dicantumkan pada label.
Dilansir dari fda.gov dalam artikel 'Questions and Answers on Monosodium glutamate (MSG)', MSG terjadi secara alami di banyak makanan, seperti tomat dan keju.
Orang-orang di seluruh dunia telah mengonsumsi makanan kaya glutamat sepanjang sejarah.
Saat ini, alih-alih mengekstraksi dan mengkristalkan MSG dari kaldu rumput laut, MSG diproduksi dengan fermentasi pati, bit gula, tebu atau molase.
Baca Juga: Virus Baru RhGB01 Ditemukan di Inggris, Berasal Inang yang Sama dengan SARS Cov-2, Kelelawar
Source | : | mayoclinic.org,Jogja.tribunnews.com,fda.gov |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar