Perselingkuhan mungkin menjadi penyebab perceraian pada pernikahan jangka pendek maupun jangka panjang, tapi kenyataannya perselingkuhan hanyalah gejala dari sebuah masalah dalam pernikahan. Sayangnya, gejala ini membuat pernikahan berujung cerai.
2. Ingin sesuatu yang lebih baik di kehidupan
Seiring berjalannya waktu, apa yang diinginkan seseorang di awal dan sesudah puluhan tahun menikah berbeda.
Saat usia 25 tahun, kemudian 55 tahun seseorang memiliki keinginan yang berbeda. Ketika tidak menemukan titik temu, perceraian dianggap jalan terbaik.
3. Keinginan untuk bebas
Keinginan untuk kembali mendapatkan kebebasan kerap menjadi alasan bercerai. Misalnya ketika seorang istri sudah kembali bekerja.
Dia kembali mendapatkan penghasilan dan keuangannya stabil. Hal ini membuat seseorang berani untuk mengakhiri sesuatu dan dia kembali mendapatkan kebebasan yang selama ini dirasa tak pernah didapat
Baca Juga: Melakukan Facial Wajah di Salon, Amankah Bagi Penyandang Diabetes?
Baca Juga: Berat Badan Tak Juga Turun? Mungkin Saatnya Perbaiki Metabolisme
4. Merasa hampa ketika anak-anak sudah besar
Beberapa pernikahan kuat karena kehadiran anak. Begitu anak-anak menjadi dewasa dan mulai meninggalkan rumah, akan terasa kehilangan.
Hal ini terjadi karena emosi yang terjalin hanya berfokus untuk membesarkan anak-anak. Ketika anak-anak sudah besar, emosi yang terjalin sudah tidak ada.
Source | : | Kompas.com,Live About |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar