GridHEALTH.id - Sungguh ironis memang jika negara produsen vaksin malah dilanda tsunami Covid-19.
Tapi itulah faktanya.
India pun salah satu negaradi dunia yang memproduksi vaksin untuk negara lain, selain digunakan sendiri.
Untuk diketahui, India menghasilkan 60% vaksin dunia dan merupakan rumah bagi setengah lusin produsen besar.
India juga memasok vaksin ke negara-negara tetangga dan sejumlah negara lain.
Mereka telah mengirimkan puluhan ribu dosis gratis vaksin Covid-19 ke beberapa negara dalam langkah yang secara luas disebut sebagai "diplomasi vaksin".
Vaksin produksi India, melansir BBCNews (21/4/2021) yang sudah disebarkan adalah;
1. Covaxin menggunakan platform inactivated vaccine, berarti terbuat dari virus korona yang sudah mati, sehingga aman untuk disuntikkan ke dalam tubuh.
Baca Juga: Bill dan Melinda Gates Bercerai, 5 Alasan Mengapa Menikah Puluhan Tahun Bisa Pisah
Perusahaan yang membuatnya adalah Bharat Biotech, mengatakan mereka memiliki persediaan 20 juta dosis Covaxin, dan bertujuan untuk membuat 700 juta dosis dari empat fasilitasnya di dua kota pada akhir tahun ini.
2. Covishield, vaksin Covid-19 besutan Oxford-AstraZeneca diproduksi secara lokal oleh Serum Institute of India, produsen vaksin terbesar di dunia.
Perusahaan itu mengatakan mereka menghasilkan lebih dari 50 juta dosis sebulan.
Vaksin ini dibuat dari versi virus flu biasa yang dilemahkan (dikenal sebagai adenovirus) dari simpanse.
Virus itu telah dimodifikasi agar lebih mirip virus corona - meski tidak bisa menyebabkan penyakit.
Tapi kini, melansir Intisari-online.com (4/5/2021), karena kondisi yang tidak memungkinkan di India yang tengah dilanda tsunami Covid-19, menyebabkan India membatasi ekspor vaksin, mengutamakan penggunaan untuk kebutuhan dalam negeri.
Baca Juga: Tak Ada Lagi Keceriaan di Malaysia, ICU Keteteran, Kasus Harian Covid-19 Sudah Lebih dari 3 Ribu
Kini India menjadi negara dengan jumlah kasus per hari tertinggi di dunia.
Sistem kesehatan India hampir lumpuh. Terjadi kekurangan oksigen dan vaksin medis yang serius, menurut CNN.
Baca Juga: Mertua Dilaporkan ke Polisi Oleh Menantunya yang Artis, Tuding Lakukan KDRT pada Anaknya
Namun India tidak lagi memiliki hot spot Covid-19 secara global.
Tapi tahukah, walau India kasus hariannya tertinggi, kasus kematian tertinggi hingga saat ini adalah Brasil.
Brasil adalah negara yang telah mencatat 14,5 juta infeksi Covid-19 sejak merebaknya pandemi.
Korban tewas telah mencapai hampir 400.000 jiwa, menurut statistik dari Universitas John Hopkins.
Brasil tetap menjadi negara dengan tingkat kematian Covid-19 tertinggi di dunia.
Sementara itu, ada juga negara-negara yang diambang terkena badai tsunami Covid-19, ataubahkan sudah mengalaminya.
Baca Juga: Waktu Sahur Sudah Kepepet, Wafel Telur Kaya Gizi Ini Bisa Jadi Pilihan
Iran juga melaporkan jumlah kematian tertinggi per hari karena Covid-19.
Banyak kota kecil dan kota besar di Iran mengalami blokade parsial untuk membatasi penyebaran virus.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan negara itu menderita gelombang keempat infeksi.
Turki telah memberlakukan blokade nasional sejak 29 April.
Tingkat infeksi Covid-19 di Turki saat ini tertinggi di Eropa, seperti melansir 24h.com.vn, Senin (3/5/2021).
Baca Juga: Berat Badan Tak Dihiraukan Lagi Oleh Anya Geraldine, Tapi Mengapa Memiliki Body Goals Ciamik?
Akankah kondisi inu merambah ke negara-negara lainnya?
Sementara kini Malaysia sudah terkena imbasnya.
Kasus harian Covid-19 di Malaysia sudah lebih dari 3000!
Sejatinya di sini para politisi dunia, para ahli dunia, sudah harus bahu membahu. Sebab jelas dan nyata, Covid-19 tidak bisa diperangi per wilayah, per negara.
Covid-19 harus dikeroyok. Semua begara bersatu membuat kebijakan perang dengan Covid-19, dan dijalankan secara kompak.
Baca Juga: Permintaan Vaksin Covid-19 India Ditolak Negara Kaya dan Produsen Vaksin, Masalah Bisnis Besar?
Bagaimana dengan inisiatif Berbagi Vaksin Global COVAX WHO membantu negara-negara miskin mengakses vaksin secara gratis,apakah berjalan?
Faktanya, negara miskin masih banyak yang belum memiliki vaksin Covid-19.
Sementara negara besar dan kaya, banyak yang berlebih stok vaksin Covid-19-nya.(*)
Baca Juga: Studi : Kandungan Molekul dalam Obat Asma Bisa Sembuhkan Covid-19
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar