Untuk menilai depresi, mereka melihat tanggapan terhadap Malaise Inventory, sebuah kuesioner yang dirancang untuk mengukur tekanan psikologis, pada usia 23, 33, 42, dan 50. Peserta juga ditanyai seberapa sering mereka berolahraga.
Lihat postingan ini di Instagram
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang meningkatkan aktivitas mingguan melaporkan lebih sedikit gejala depresi, tetapi mereka dengan gejala depresi yang lebih banyak kurang aktif, terutama pada usia yang lebih muda. Setiap sesi aktivitas tambahan per minggu mengurangi kemungkinan depresi sebesar 6%.
Para ilmuwan mencatat bahwa hubungan antara olahraga dan gejala depresi terlihat di seluruh populasi dan tidak hanya pada mereka yang berisiko tinggi mengalami depresi klinis.
Studi tersebut juga menemukan bahwa orang yang melaporkan lebih banyak gejala depresi daripada orang lain pada usia 23 cenderung juga kurang aktif secara fisik, tetapi hubungan ini melemah seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: Musimnya Berhemat, DIY Masker Bunga Mawar Bikin Wajah Jadi Mulus
Baca Juga: Studi, Ketagihan Minuman Mengandung Alkohol Membuat Susah Tidur
"Temuan ini penting untuk kebijakan yang dirancang untuk membuat orang lebih aktif, karena menunjukkan bahwa gejala depresi dapat dianggap sebagai penghalang aktivitas di masa dewasa muda," kata Pereira.
Source | : | Mental Health Foundation |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar