GridHEALTH.id - Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri akan datang di minggu ini. Berhubung Lebaran adalah hari keceriaan yang digunakan untuk berkumpul bersama keeluarga, biasanya diisi dengan silaturahmi sambil makan-makan, yang menunya pastinya istimewa.
Maka, penting bagi masyarakat yang akan merayakan Lebaran, untuk mewaspadai pentingnya gizi yang sehat.
Perlu diingat bahwa jika makan terlalu banyak saat berkumpul di hari raya, hal itu akan menyebabkan gangguan pencernaan, hiperglikemia, sakit perut, dan tekanan darah tinggi.
Maka dari itu, aturan emas Lebaran yang sehat adalah makan ringan, artinya mengonsumsi makanan yang tidak berat di perut dan mudah dicerna, tetapi memberi kita perasaan kenyang.
Berikut adalah 10 poin penting yang harus dipertimbangkan saat berbelanja dan menyiapkan makanan untuk merayakan Lebaran bersama kerabat dan handai taulan.
Baca Juga: Penyandang Diabetes Tipe 2, Ini Waktu Terbaik Sarapan Agar Kadar Gula Darah Terkontrol
1. Lebih mudah mencerna daging putih daripada daging merah. Ayam, kalkun atau ikan tanpa kulit kekurangan lemak jenuh sementara mereka kaya akan lemak tak jenuh ganda dan karenanya tidak disimpan di dalam usus selama daging merah.
Ayam atau kalkun yang diperkaya dengan sayuran segar adalah alternatif yang bagus untuk dihidangkan.
Kita bisa memasaknya di dalam panci bertekanan atau menumis kubus dengan berbagai kacang polong.
Lihat postingan ini di Instagram
2. Susu dan yoghurt adalah dua sumber kalsium terpenting yang harus dikonsumsi selama Ramadan.
Namun, kita harus berhati-hati memilih produk yang rendah lemak atau bebas lemak. Karena susu dan yoghurt rendah lemak dan bebas lemak kekurangan lemak jenuh dan tidak berat di perut atau usus besar.
3. Keju dapat dipilih sebagai campuran membuat kue Lebaran atau topping macaroni schotel dan lasagne yang dibuat untuk Lebaran.
Tapi hati-hati memilih keju. Pilih yang bebas garam dan rendah lemak seperti quark, keju tali, keju putih rendah lemak, mozarella dan kashar.
Baca Juga: Daftar 5 Nutrisi yang Akan Mencegah Rambut Rontok di Masa Menopause
Baca Juga: Ditemukan, Penyebab Penyakit Parkinson yang Menyerang Lansia
4. Zaitun kaya akan antioksidan. Saat berpuasa, kita disarankan mengonsumsi buah zaitun hijau, yang diperkaya dengan antioksidan, bukan acar zaitun.
Tambahkan rasa pada buah zaitun dengan minyak zaitun dan sirup delima, serta rempah-rempah seperti cabai, mint kering, dan timi.
5. Ada beberapa jenis roti atau kue yang muncul hanya di bulan Ramadan sehingga menjadi ciri khas Ramadan, seperti pie Ramadan.
Namun kita dianjurkan hanya mengonsumsi sedikit karena pie ini dibuat dengan tepung putih dan memiliki indeks glikemik 100%.
Jika ingin lebih sehat, buat sendiri dari tepung gandum atau tepung gandum hitam. Tetapi jauhi kebiasaan makan yang buruk seperti mengoleskan mentega pada roti yang panas. Tepung putih dan mentega yang dimakan bersamaan menyebabkan masalah pencernaan.
6. Makanan penutup atau desserts adalah makanan yang juga dinanti di saat Lebaran.8. Telur adalah sumber protein paling ringan dan sehat. Kita boleh mengonsumsi telur saat hari raya tiba karena telur memiliki lebih dari 50 kalori dan memberi kita perasaan kenyang. Kita bisa makan telur rebus atau orak-arik asalkan bebas lemak.
Baca Juga: Ini Alasannya Mengapa Wanita Lebih Berisiko Menderita Osteoporosis
Baca Juga: Waktu Sahur Sudah Kepepet, Wafel Telur Kaya Gizi Ini Bisa Jadi Pilihan
9. Isi lemari es dengan buah-buahan segar dan kering selama Lebaran berlangsung. Mereka akan membantu kerja usus , karena mengandung serat makanan.
Dari semangka hingga stroberi, kurma dan anggur kering, camilan kecil ini dapat menggantikan makanan alih-alih menyantap hidangan berat.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Beragam Sumber |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar