Sedangkan sekitar 80% pasien cenderung membaik setelah direntang waktu ini, sekitar 20% pasien akan mengalami pneumonia berat, sekitar 2% pada akhirnya akan menyerah pada virus ini.
Untuk diektahui, saat ini sejumlah besar terapi anti-inflamasi sedang dipelajari untuk mengobati badai sitokin dalam COVID-19.
Untuk secara langsung mengurangi efek merusak dari badai sitokin pada individu yang dites positif COVID-19.
Karenanya para peneliti merekomendasikan agar imunoterapi diberikan pada saat diagnosis badai sitokin.
Beberapa strategi imunoterapi terkenal yang telah diusulkan untuk tujuan ini termasuk antibodi penetral, yang dapat diperoleh dari plasma pasien yang sebelumnya selamat dari infeksi COVID-19, penghambat IFN, penghambat fosfolipid teroksidasi (OxPL), dan reseptor sphingosine-1-fosfat 1 (S1P1) antagonis.
Studi klinis lebih lanjut masih harus dilakukan untuk mengevaluasi sepenuhnya kemampuan opsi pengobatan ini untuk berhasil menghambat badai sitokin yang diinduksi oleh COVID-19.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | News Medical Life Sciences - Badai Sitokin |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar