GridHEALTH.id - Penyakit infeksi yang disebabkan oleh patogen (kuman) termasuk virus, bakteri, jamur dan parasit, penyebab kematian nomor dua di dunia oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Penyakit infeksi dapat menyebabkan ketidaknyamanan sementara, kerusakan jaringan yang serius, hingga kematian.
Baca Juga: 4 Penyebab Diabetes Paling Umum, Dari Autoimun Hingga Malas Gerak
Tingkat keparahan infeksi sebagian bergantung pada kekuatan sistem kekebalan seseorang, karena kebanyakan orang meningkatkan respons kekebalan terhadap infeksi yang membunuh atau menonaktifkan patogen. Dalam hal ini, karakter respon imun membantu menentukan konsekuensi dari infeksi tertentu.
Tapi ingat, melansir Benaroya Research Intitute, Virginia Mason, dalam artikel ilmiahnya dengan judul 'COVID-19 & Infectious Diseases', disebutkan untuk beberapa kasus infeksi, respons imun yang berlebihan sebenarnya buruk, karena dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi dan peradangan, yang berpotensi lebih merusak daripada kerusakan langsung yang disebabkan oleh patogen itu sendiri.
Hal senda didapatkan dari beberapa penelitian, sama-sama menunjukan bukti jika respons imun berlebihan mungkin menjadi penyebab Covid-19 menjadi parah.
Baca Juga: Apa Itu Diabetes? Penyakit Membuat Sapri Pantun Menderita Penyakit Berat Lainnya
Jadi peran sel-T spesifik Sars-Cov-2 dalam respon imun yang berlebihan ini masih belum jelas.
Mengenai hal ini, Tim dari Rumah Sakit Marien dan departemen Virologi Ruhr-Universität Bochum (RUB) serta Klinik Penyakit Menular, Klinik Anestesiologi dan Institut Virologi Kedokteran Universitas Essen mempelajari antibodi spesifik dan sel T yang terjadi dalam pemulihan, pasien Covid-19 yang sakit parah dan meninggal dunia.
Para peneliti mengidentifikasi reaksi kekebalan yang sebanding dalam tindak lanjut klinis.
Mereka melaporkan temuan mereka di jurnal Cell Reports Medicine dari 29 Agustus 2020.
Dalam studi saat ini, tim peneliti menganalisis respons kekebalan pada pasien Covid-19 selama perkembangan penyakit. "Ini adalah cara kami ingin menyelidiki peran sel T dan antibodi dalam mengendalikan infeksi dan penyakit," jelas Nina Babel, yang memimpin penelitian tersebut,
Hasilnya, "Meskipun penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk memahami mekanisme spesifik pengembangan Covid-19, data kami menunjukkan bahwa respons sel T spesifik Sars-Cov-2 yang berlebihan dapat menyebabkan imunopatogenesis yang menyebabkan kegagalan paru-paru terkait Covid-19," jelas Nina Babel, dilansir dari News Medical Life sciences (1/9/2020), dalam judul artikel 'Excessive immune response plays an important role in severe Covid-19'.
Baca Juga: Jenis Jerawat Berdasarkan Kemunculannya di Wajah, Cara Mengatasinya Berbeda
Apa Itu Imunitas?
Menurut Lia Yosaneri Wina Nurtiasa, Dora Dayu Rahma Turistab*, dan Eka Puspitasaric, dari Department of Medical Laboratory Technology STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung, Indonesia, dalam Jurnal Teknologi LaboratoriumVol.9, No.1, Special Edition2020, pp. 29–40ISSN 2580-0191(Online), dengan judul 'Human immune response to SARS-CoV-2 infection', disebutkan respon imun seseorang bergantung pada kemampuan melakukan reaksi yang tepat untuk mengeliminasi antigen.
Baca Juga: Infeksi Saat Kehamilan Ini Dapat Mempengaruhi Kesehatan Bayi
Kemampuan ini dimiliki oleh komponen-komponen sistem kekebalan yang terdapat di jaringan limforetik yang terletak di seluruh tubuh, misalnya di kelenjar getah bening; saluran pernafasan; saluran pencernaan; dan organ lainnya
Fungsi sistem kekebalan tubuh untuk membantu memperbaiki DNA; mencegah infeksi yang disebabkan oleh jamur, bakteri, virus, dan organisme lain; dan memproduksi antibodi untuk melawan serangan antigen.
Adapun tugasnya menemukan dan merusak organisme asing beserta produk toksinnya yang dapat membahayakan tubuh manusia.
Baca Juga: Penyebab Sulit Tidur, Bisa Dikarenakan 5 Hal Sepele Berikut Ini
Jadi saat antigen masuk ke dalam tubuh manusia, secara otomatis tubuh akan memberikan respon yang disebut dengan respon imun.
Respon imun yang secara umum terbentuk terdiri dari 2 jenis yaitu respon imun bawaan dan respon imun adaptif
Respon imun bawaan menjadi garis pertahanan pertama terhadap antigen yang masuk ke dalam tubuh, kemudian respon ini akan memicu respon imun lain yang disebut respon imun adaptif.
Respon imun adaptif ini kemudian membantu kerja imun bawaan dan bertugas mengingat antigen yang ada. menginfeksi tubuh untuk mencegah infeksi di masa mendatang.(*)
Baca Juga: Penyebab Sulit Tidur, Bisa Dikarenakan 5 Hal Sepele Berikut Ini
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Komentar