Kurangnya kadar vitamin D dalam tubuh dapat meningkatkan risiko kerentanan terhadap infeksi, penyakit, dan gangguan terkait kekebalan tubuh.
Tingkat vitamin D yang rendah dalam tubuh juga erat kaitannya dengan risiko penurunan fungsi paru-paru dalam melawan infeksi pernafasan akibat virus dan bakteri, juga tuberkulosis, asma, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Vitamin D dan Hubungannya Dengan Covid-19
Meskipun secara garis besar vitamin D memang berfungsi sebagai penyokong kekebalan tubuh, apakah vitamin D bisa dikatakan dapat melindungi kita dari penyakit yang disebabkan virus covid-19 masih merupakan bahan penelitian bagi banyak ilmuwan.
Dilansir dari Kompas, sebuah studi dari JAMA Network Open melakukan pemeriksaan terhadap 489 orang yang melakukan test Covid-19 di University of Chicago Medicine pada tanggal 3 Maret sampai 10 April.
Sebelumnya, kadar vitamin D yang ada dalam tubuh mereka sudah diukur terlebih dahulu.
Dari studi itu ditemukan, pasien dengan kadar vitamin D rendah 1,77 kali lebih berisiko terinfeksi oleh virus Covid-19 daripada pasien dengan kadar vitamin D yang cukup.
Temuan kaitan vitamin D dan covid-19 yang lain merujuk pada penelitian oleh Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism.
Baca Juga: Menjemur Bayi Ada Tekniknya, Supaya Kulit Si Kecil Tidak Iritasi dan Terbakar Matahari
Source | : | Healthline,kompas |
Penulis | : | Anisa Rahmatika |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar