GridHEALTH.id - Mungkin sebagian dari kita pernah mendengar peran vitamin D yang disebut ampuh menghindarkan kita dari infeksi virus covid-19.
Tidak hanya itu, vitamin D juga disebut-sebut sakti dalam memerangi tingkat keparahanan penyakit yang disebabkan oleh infeksi covid-19 itu sendiri.
Diketahui, vitamin D adalah jenis vitamin yang larut dalam lemak yang memang sangat penting perannya dalam membantu menjaga sistem kekebalan tubuh kita.
Meskipun begitu, apakah dapat dikatakan bahwa vitamin D bisa cegah bahkan memerangi virus covid-19?
Peran Vitamin D Bagi Kekebalan Tubuh
Untuk menjawab pertanyaan itu, perlu untuk diingat bahwa manfaat penting dari vitamin D adalah sebagai penyokong imunitas tubuh yang tentunya tidak hanya dalam konteks infeksi virus Covid-19.
Vitamin ini mampu meningkatkan respons imun dan memiliki sifat anti-inflamasi dan imunoregulasi.
Vitamin D juga dapat meningkatkan fungsi sel T dan makrofag yang melindungi tubuh kita dari patogen.
Baca Juga: Sinar Matahari Pagi Kunci Wujudkan Bayi Cerdas Sejak dalam Kandungan
Kurangnya kadar vitamin D dalam tubuh dapat meningkatkan risiko kerentanan terhadap infeksi, penyakit, dan gangguan terkait kekebalan tubuh.
Tingkat vitamin D yang rendah dalam tubuh juga erat kaitannya dengan risiko penurunan fungsi paru-paru dalam melawan infeksi pernafasan akibat virus dan bakteri, juga tuberkulosis, asma, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Vitamin D dan Hubungannya Dengan Covid-19
Meskipun secara garis besar vitamin D memang berfungsi sebagai penyokong kekebalan tubuh, apakah vitamin D bisa dikatakan dapat melindungi kita dari penyakit yang disebabkan virus covid-19 masih merupakan bahan penelitian bagi banyak ilmuwan.
Dilansir dari Kompas, sebuah studi dari JAMA Network Open melakukan pemeriksaan terhadap 489 orang yang melakukan test Covid-19 di University of Chicago Medicine pada tanggal 3 Maret sampai 10 April.
Sebelumnya, kadar vitamin D yang ada dalam tubuh mereka sudah diukur terlebih dahulu.
Dari studi itu ditemukan, pasien dengan kadar vitamin D rendah 1,77 kali lebih berisiko terinfeksi oleh virus Covid-19 daripada pasien dengan kadar vitamin D yang cukup.
Temuan kaitan vitamin D dan covid-19 yang lain merujuk pada penelitian oleh Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism.
Baca Juga: Menjemur Bayi Ada Tekniknya, Supaya Kulit Si Kecil Tidak Iritasi dan Terbakar Matahari
Studi ini mencoba untuk membandingkan kadar vitamin D dari 216 pasien Covid-19 di rumah sakit University Hospital Marqués de Valdecilla dengan 197 pasien kelompok kontrol yang mendapat asupan vitamin D.
Hasilnya, 82% pasien Covid-19 memiliki kadar vitamin D rendah dibandingkan dengan 47% pasien kontrol.
Para peneliti juga menemukan pola bahwa kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko komplikasi parah pada pasien Covid-19.
Disebutkan, suplementasi vitamin D juga dapat mengurangi risiko komplikasi badai sitokin dan peradangan yang tidak terkontrol pada pasien covid-19.
Dilansir dari Healthline, saat ini, beberapa uji klinis sedang menyelidiki efek suplementasi vitamin D (dengan dosis hingga 200.000 IU) pada orang dengan covid-19.
Kesimpulan
Berbagai penelitian lanjut masih terus dilakukan oleh para ilmuwan demi memecahkan kaitan vitamin D dengan virus Covid-19.
Penting untuk dipahami, mengonsumsi suplemen vitamin D saja tidak dapat dikatakan sebagai senjata ampuh melawan virus covid-19.
Baca Juga: Fakta, Sinar Matahari Ternyata Bisa Meningkatkan Peluang Kehamilan
Namun, kekurangan vitamin D dapat meningkatkan kerentanan tubuh terhadap infeksi dan penyakit secara keseluruhan dengan merusak fungsi kekebalan, termasuk di dalamnya infeksi COVID-19.
Maka dari itu, tidak ada salahnya juga kalau kita menjaga kadar vitamin D dalam tubuh kita agar sistem kekebalan tubuh dapat bekerja secara maksimal. (*)
Baca Juga: 5 Kerugian Jika Kita Kurang Terpapar Sinar Matahari Langsung
Source | : | Healthline,kompas |
Penulis | : | Anisa Rahmatika |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar