3. Perubahan kognisi dan suasana hati
Penderita PTSD dapat mengalami ketakutan, kengerian, kemarahan, rasa bersalah atau malu yang terus-menerus, serta merasa terpisah atau terasing dari orang lain dan tidak mampu mengeluarkan emosi positif.
4. Perubahan gairah dan reaktivitas
Penderita PTSD mungkin akan jauh lebih mudah tersinggung dan mengelurarkan amarah, terlalu waspada terhadap lingkungan sekitar, mudah terkejut, serta mengalami kesulitan berkonsentrasi dan tidur.
Hidup dengan kondisi mental seperti ini tentunya merupakan sebuah hal yang sangat berat untuk dijalani.
Anak-anak yang tidak dapat tumbuh dengan sebagaimana mestinya akan mengalami hambatan dalam kemampuan mereka untuk memperbaiki kehidupan mereka sendiri serta berkontribusi di masa depan.
Trauma pada anak-anak korban perang di Gaza bukan hanya persoalan bagi negara Palestina sendiri tetapi juga merupakan masalah kemanusiaan yang harus mendapatkan perhatian khusus dari dunia internasional. (*)
Baca Juga: Pandemic Fatigue Sebabkan Melonjaknya Kasus COVID-19 di Berbagai Negara, Indonesia Waspada!
Source | : | kompas,ALJAZEERA,psychiatri |
Penulis | : | Anisa Rahmatika |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar