GridHEALTH.id – Selama ini kita tahu, jenis diabetes umumnya terbagi menjadi diabetes tipe 1 dan diabetes tiipe 2.
Selain itu ada juga yang namanya diabetes gestasional, yang mendera ibu hamil.
Baca Juga: Kehamilan Aurel Hermansyah, 5 Hari Bedrest Usia Kehamilan 5 Minggu Keguguran
Diabetes gestasional dapat terjadi kapanpun dalam masa kehamilan, namun pada umumnya ibu hamil mengalaminya selama trimester kedua atau sekitar minggu ke-24.
Tapi harus diingat, hal ini tidak bisa menjadi patokan bagi setiap orang.
Semakin awal deteksi dilakukan, semakin ibu hamil bisa mengupayakan untuk menghindari kemungkinan terburuk.
Sebab itulah ibu sebelum harus melakukan cek kesehatan dan mengetahui gejala diabetes pada ibu hamil.
Mengetahui gejala diabetes pada ibu hamil penting untuk mengetahui sejak dini dibetes gestasional yang dialami
Baca Juga: 4 Masalah Kesehatan Seksual Wanita yang Muncul Akibat Diabetes
Namun sayangnya, beberapa gejala daibetes pada ibu hamil sering tumpang tindih dengan hal-hal yang biasa ibu hamil alami pada umumnya.
Maka dari itu, sekiranya penting untuk lebih jeli lagi dalam melihat gejala mana yang bisa menjadi indikasi dibetes gestasional dan kehamilan biasa.
Gejala diabetes pada ibui hamil alias diabetes gestasional meliputi:
Baca Juga: Kehamilan Aurel Hermansyah, 5 Hari Bedrest Usia Kehamilan 5 Minggu Keguguran
Apakah bisa dicegah?
Diabetes pada ibu hamil bisa dicegah, caranya;
Hal pertama dan yang paling pokok adalah menjaga asupan makanan.
Baca Juga: 5 Gejala Diabetes Pada Perempuan, Bisa Akibatkan Infeksi Organ Intim
Beberapa penelitian menunjukan bahwa guna mengurangi risiko terkena diabetes gestasional pada masa kehamilan, ibu hamil dapat mengonsumsi suplemen makanan yang megandung myo-insitol.
Belum begitu jelas alasan mengapa myo-insitol dapat membantu pencegahan diabetes pada ibu hamil, tapi bisa jadi ini dikarekan myo-insitol dapat membuat insulin dalam tubuh bekerja lebih baik.
Makanan yang kaya akan kandungan myo-insitol di antaranya seperti telur, kacang-kacangan, kentang dan lain lain.
Selain itu konsumsi suplemen kaya akan kandungan asam lemak omega 3 juga dapat mencegah diabetes gestasonal.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Keguguran Di Trimester Pertama, Terjadi Pada 10 Persen Kehamilan
Meski begitu belum ada peilitian yang dapat menunjukan hubungan langsung antara keduanya.
Vitamin D juga disebut-sebut dapat mengurangi resiko diabetes gestasional pada ibu hamil.
Lebih dianjurkan untuk mendapat asupan vitamin D langsung dari sinar matahari daripada mengonsumsi suplemen vitamin D.
Selain pola makan, olahraga juga merupakan upaya paling logis yang dapat diupayakan bagi ibu hamil untuk dapat mencegah diabetes gestasional.
Baca Juga: 5 Gejala Diabetes Pada Perempuan, Manusia Paling Berisiko Gula Darah Tinggi
Sejumlah penelitian juga menunjukan bahwa ibu hamil yang lebih banyak berolahraga lebih sedikit terkena diabetes gestasianol dibandingakan dengan ibu hamil yang tidak berolahraga.
Tapi perlu diberi catatan, olahraga yang dilakukan tidak boleh yang terlalu berat sehingga tidak membahayakan bagi kondisi kandungan.
Olahraga yang dianjurkan seperti misalnya berenang, jalan cept, dan bersepeda santai.
Agar aman, olahraga juga dapat dilakukan selama kurang lebih selama 30 menit dalam kurun waktu tiga hingga empat kali seminggu.
Selain itu, ibu hamil yang memiliki risiko melahirkan prematur juga mungkin tidak disarankan untuk berolahraga.
Baca Juga: Asam Lambung Naik, Tekan Titik di Telapak Kaki Untuk Mengatasinya
Pastikan ibu hamil berkonsultasi pada dokter dahulu untuk mengetahui apakah kondisi memungkinkan untuk melakukan olahraga.
Penting juga untuk diketahui, diabetes gestasional adalah ikondisi ibu hamil yang mengalami intoleransi glukosa selama masa kehamilan.
Intoleransi glukosa ini akana menjadikan kadar gula darah naik sehingga bisa disebut sebagai penyakit diabetes.
Walaupun umumnya intoleransi glukosa akan kembali pulih saat ibu hamil telah melahirkan, tapi kondisi diabetes gestasional dapat berdampak buruk pada kesehatan baik ibu hamil dan janin yang dikandung.(*)
Baca Juga: Ternyata Diabetes Tipe 2 Pada Wanita dan Pria Berbeda, Cermati Perbedaannya
Source | : | ncbi.nlm.nih.gov,HealthEngine |
Penulis | : | Anisa Rahmatika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar