Itulah sebabnya pengidap psikosis dikatakan mengalamai “istirahat dari kenyataan”.
Melansir dari National Alliance on Mental Illness, ada banyak faktor yang dapat membuat seseorang mengidap gangguan psikosis seperti misalnya termasuk faktor genetika, trauma, penggunaan zat, penyakit fisik, cedera, atau kondisi kesehatan mental lain.
Namun, sebenarnya masih belum begitu jelas bagimana gangguan psikosis dapat berkembang pada seseorang.
Yang jelas, ketika pengidap psikosis berada dalam “episode psikosis” maka pada dasarnya otak pengidap sedang dalam kondisi stres yang berlebihan.
Stres ini sendiri tentu saja dapat diakibatkan oleh berbagai kondisi termasuk seperti trauma mendalam yang dialami oleh Lady Gaga.
Gejala psikosis pada umumnya ditandai dengan 3 hal berikut:
Bentuk halusinasi yang dialami pegidap psikosis seperti misalya mendengar dan melihat hal-hal yang tidak didengar dan dilihat orang lain atau merasakan sesuatu menyentuh tangan pengidap psikosis ketika pada kenyataannya tidak ada yang menyentuhnya.
Delusi yang biasanya dialami oleh pengidap psikosis membuat pengidap mempercayai suatu kondisi seolah-seolah benar-benar terjadi padahal itu hanya terjadi dalam pikiran mereka.
Baca Juga: Jika Anak Mengalami Hal Ini Di Masa Pandemi, Berarti Psikologisnya Sedang Terganggu
Source | : | The Guardian,rethink mental illness,national alliance mental illness |
Penulis | : | Anisa Rahmatika |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar