GridHEALTH.id - Luka dan penyandang diabetes adalah dua hal yang sepertinya harus disikapi dengan serius.
Asal tahu saja, penyandang diabetes rentan mengalami luka dan lama sembuhnya.
Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Bermanfaat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Sekalinya luka, penderita diabetes dikhawatirkan mengalami komplikasi.
Adapun luka paling sering dialami penderita diabetes alias luka diabetes, adalah luka di kaki.
Dalam bahasa medis dikenal dengan istilah ulkus kaki diabetes.
Luka kaki diabetes ini, asal tahu saja, terjadi pada sekitar 15 persen pasien diabetes dan umumnya terletak di bagian bawah kaki.
Mereka yang mengalami ulkus kaki, 6 persen akan dirawat di rumah sakit karena infeksi atau komplikasi terkait ulkus lainnya.
Baca Juga: 6 Cara Makan yang Menjaga Perut Tetap Ramping dan Bebas Kembung
Ingat, diabetes adalah penyebab utama amputasi ekstremitas bawah non-traumatis di Amerika Serikat, dan menurut American Podiatric Medical Association pada artikel 'What is a Diabetic Foot Ulcer?' disebutkan sekitar 14-24 persen pasien diabetes yang mengalami tukak kaki akan memerlukan amputasi.
Penyebab
Siapa pun yang menderita diabetes dapat mengalami luka diabetes di kaki.
Penduduk asli Amerika, Afrika Amerika, Hispanik, dan pria yang lebih tua lebih cenderung mengembangkan bisul.
Orang yang menggunakan insulin berisiko lebih tinggi terkena tukak kaki, seperti juga pasien dengan penyakit ginjal, mata, dan jantung terkait diabetes.
Kelebihan berat badan dan menggunakan alkohol dan tembakau juga berperan dalam perkembangan bisul kaki.
Baca Juga: 7 Manfaat Daun Alpukat, Turukan Gula Darah Hingga Bantu Diet
Ulkus terbentuk karena kombinasi beberapa faktor, seperti kurangnya rasa di kaki, sirkulasi yang buruk, kelainan bentuk kaki, iritasi (seperti gesekan atau tekanan), dan trauma, serta durasi diabetes.
Pasien yang mengidap diabetes selama bertahun-tahun dapat mengembangkan neuropati, penurunan atau kurangnya kemampuan untuk merasakan nyeri pada kaki karena kerusakan saraf yang disebabkan oleh peningkatan kadar glukosa darah dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Kehamilan Nagita Slavina, Tiba-tiba Kram Perut di Trimester Pertama
Kerusakan saraf sering kali dapat terjadi tanpa rasa sakit, dan orang bahkan mungkin tidak menyadari masalahnya.
Penyakit vaskular dapat memperumit luka diabetes ini. Sebab dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dan meningkatkan risiko infeksi.
Gejala
Luka diabetes di kaki ini awalnya dirasakan oleh pasien diabetes dengan kehilangan kemampuan untuk merasakan nyeri.
Juga, kaus kaki menjadi basah, kemerahan dan bengkak juga dapat dikaitkan dengan ulserasi dan, jika telah berkembang secara signifikan, bau mungkin ada.
Kapan Mengunjungi Podiatris
Intinya jangan ditunda, taopi segera begitu tahu atau muncul gejakanya.
Baca Juga: OCD VS “Neat Freak”, Kelihatan Serupa Tapi Tak Sama
Ini penting, sebab ulkus kaki pada penderita diabetes harus diobati untuk mengurangi risiko infeksi dan amputasi, meningkatkan fungsi dan kualitas hidup, serta mengurangi biaya perawatan kesehatan.
Terpenting lagi adalah bagaimana cara mencegah hal ini terjadi.
Baca Juga: Gejalanya Mirip, Ini Beda Penyakit Infeksi Chikungunya dan Demam Berdarah
Pencegahan infeksi luka diabetes
* Menghilangkan tekanan dari area tersebut, yang disebut "off-loading"
* Mengangkat kulit dan jaringan mati, yang disebut "debridement"
* Menerapkan obat atau pembalut pada tukak
* Mengelola glukosa darah dan masalah kesehatan lainnya
* Menjaga kadar glukosa darah di bawah kendali ketat
Baca Juga: Gejalanya Mirip, Ini Beda Penyakit Infeksi Chikungunya dan Demam Berdarah
* Menjaga bisul tetap bersih dan dibalut
* Bersihkan luka setiap hari, menggunakan pembalut luka atau perban; dan
hindari berjalan tanpa alas kaki(*)
Source | : | American Podiatric Medical Association |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar