Contoh lain, bakteri E-coli di tubuh kita dalam jumlah tertentu bermanfaat, namun bila jumlahnya terlalu banyak menyebabkan diare. Jika benar karena itu, boleh gunakan antibiotik, meskipun sebenarnya diare ada yang butuh antibiotik ada juga yang tidak, tutur Prof. Kuntaman.
Mengenai penggunaan antibiotik sendiri sebenarnya sudah diatur pemerintah. Melansir
kebijakankesehatanindonesia.net, dalam artikelnya 'Menkes: Penggunaan Obat Antibiotik Berlebihan', disebutkan pembatasan penggunaan antibiotik sudah ditetapkan pemerintah dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2406/MENKES/PER/XII/2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik.
Namun, fakta di lapangan penggunaan dan penjualan obat antibiotik masih berlebihan.
Kondisi ini tantangan tak hanya bagi Kementerian Kesehatan dan organisasi profesi kesehatan, termasuk masyarakat untuk ikut mengawasi penggunaan obat antibiotika agar tidak menimbulkan bencana di masa depan.
Penyalahgunaan antibiotik pun tak hanya pada manusia tapi juga pada hewan.
Pengusaha sering menggunakan antibiotik untuk membuat hewannya gemuk. Ini jelas melanggar peruntukkan obat antibiotik.
Ingat, penggunaan antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan berbagai permasalahan terutama resistensi bakteri terhadap antibiotik.
Baca Juga: 6 Penyebab Munculnya Bercak Pada Trimester Pertama Pada Ibu Hamil
Source | : | Kemkes RI - Antibiotik,KKI - Antibiotik |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar