GridHEALTH.id - Setiap bayi memang diharuskan mengonsumsi air susu ibu (ASI) hingga usai 2 tahun.
ASI merupakan sumber utama makanan bayi yang megandung nutrisi penting dan menyediakan manfaat baik untuk tumbuh kembang bayi.
Baca Juga: Jangan Dibuang! ASI Encer Juga Berguna Baik bagi Tumbuh Kembang Anak
Namun seiring bertambahnya usia bayi, muncul pula tantangan tersendiri bagi ibu menyusui yang harus kembali bekerja.
Pasalnya, ibu harus tetap memberikan ASI kepada sang bayi meski harus bekerja di luar rumah.
Caranya dengan memerah ASI.
Baca Juga: 40 Persen Anak Meninggal Akibat Covid-19, Satgas: Sekolah Tatap Muka Harus Hati-hati
Namun tahukah, ada beberapa aturan dalam menyimpan hingga membagi ASI perah (ASIP) agar habis diminum sang bayi tanpa dibuang percuma.
Sebelum memberikan ASI perah kepada bayi, ibu harus mengetahui ciri-ciri ASI basi, yaitu:
Baca Juga: Penyakit Infeksi Telinga Bikin Malu, Datangi Dokter Jika Alami Gejala
Ibu bisa menyimpan ASI perah ke dalam botol kaca atau kantong ASI yang bisa dibeli apotek atau toko-toko perlengkapan bayi.
Namun, ibu harus mensterilkan botol kaca terlebih dahulu sebelum digunakan sebagi tempat menyimpan ASI perah.
Agar ASI tidak cepat basi, ibu harus mengetahui cara menyimpan ASI perah.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ASI hanya bisa tahan selama:
Artinya, ASI perah yang sudah dibuka dari kantong ASI hanya bisa dikonsumsi sekitar 6 jam saja.
Untuk itu, ibu harus pintar-pintar membagi ASI perah ke botol agar habis diminum si bayi selama kurang dari 6 jam.
Baca Juga: Penyintas Kanker Perlu Tahu, Khasiat Rebusan Daun Sirsak Lebih Ampuh dari Kemoterapi
Sebenarnya, ada cara khusus bagi ibu agar ASI perah tidak terbuang begitu saja dengan cara mengetahui jumlah ASI yang diperlukan bayi.
Menurut National Health Service, bayi yang baru lahir biasanya membutuhkan 8-12 kali makan selama beberapa minggu pertama setelah lahir.
Asupan rata-rata ASI tetap sekitar 750 ml per hari untuk bayi berusia antara satu hingga lima bulan.
Namun, asupannya, secara umum, bisa berkisar antara 450-1.200 ml per hari.
Hal tersebut bergantung pada berapa kali bayi menyusu setiap hari.
Sementara itu, ada rumus khusus untuk menghitung pemberian ASI kepada bayi.
Baca Juga: Sembako hingga Uang Sekolah Kena PPN, Akankah BLT Tetap Diberikan pada Masyarakat?
1. Rumus menghitung jumlah ASI per hari =berat bayi (dalam ons) ÷ 6
2. Rumus menghitung jumlah ASI setiap kali menyusu =jumlah ASI per hari ÷ 8
Misalnya, berat badan bayi 3 kg (105,8 ons), maka jumlah ASI per hari yaitu 105,8 ÷ 6 = 17,63 ons per hari.
Sedangkan, jumlah ASI setiap kali menyusu, yaitu 17,63 ons ÷ 8 = 2,2 ons setiap kali menyusu.
Jika diubah ke satuan mililiter, maka 17,63 × 30 = 528,9 ml ASI per hari. Atau 2,2 ons × 30 = 66 ml ASI setiap kali menyusu.
Itulah beberapa cara menyimpan dan membagi ASI perah yang mungkin bisa diterpakan bagi ibu menyusui saat kembali bekerja. (*)
Baca Juga: Jangan Asal Konsumsi, 7 Penyakit Ini Boleh Diresepkan Antibiotik
View this post on Instagram
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | CDC,NHS |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar