Tetapi pada tahun 1903 Coca-Cola menghapus kokain dari formula, mulai menggunakan kafein dan mulai menghapus semua klaim obat.
Sejarah lengkap dan kandungan Coca Cola bisa di baca DI SINI.
Tahun lalu, 2020, saat pandemi Covid-19 mulai menggunjang dunia pertama kalinya setelah terjadi lockdown di Wuhan akibat infeksi virus baru yang ternyata Covid-19, Coca Cola kembali ke jalur awal sejarahnya saat ditemukan.
Dokter-dokter di Inggris saat itu berupaya untuk membuat Coca Cola sebagai salah satu bagian dari pengobatan Covid-19 pada pasien yang kritis.
Dilansir Reuters (11/10/20), sebuah tim yang terdiri dari para peneliti dan dokter di Inggris tengah melakukan riset bahwa penggunaan obat yang mengandung acalabrutinib mampu membantu dalam penanganan pasien.
Dari hasil tes tahap awal, diketahui jika obat yang mengandung acalabrutinib ternyata sangat membantu.
Buktinya, 9 dari 11 pasien kritis yang diberikan acalabrutinib kondisinya membaik setelah tiga hari. Bahkan tak lagi harus menggunakan ventilator untuk bernapas.
Baca Juga: Kebocoran Laboratorium Wuhan Bukan Teori Konspirasi, Ada Bukti Video Kelelawar Dalam Kandang di Sana
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar