GridHEALTH.id - Sebagian ibu hamil kerap mengalami mual dan muntah pada trimester pertama.
Tak menutup kemungkinan, adanya perubahan hormon dan perkembangan bayi dapat menyebabkan mual dan muntah saat hamil muda.
Umumnya, ibu hamil muda akan mengalami mual di pagi hari atau kerap disebut morning sickness.
Kendati demikian, tak sedikit wanita yang mengalami mual dan muntah saat hamil muda.
Baca Juga: Pemerintah Geser Libur Nasional dan Hapus Cuti Bersama, Penuhi Permintaan Satgas Covid-19
Namun perlu diketahui, mual dan muntah berlebihan saat hamil muda memiliki hubungan dengan bayi lahir prematur bahkan kematian janin dalam kandungan.
Untuk itu, para ibu hamil dimohon mengetahui cara pencegahannya.
Mual dan muntah saat hamil muda ini dikenal dengan sebutan hiperemesis gravidarum, yang bisa terjadi hingga lebih dari 3-4 kali sehari.
Melansir dari American Pregnancy Association, hiperemesis gravidarum adalah suatu kondisi yang ditandai dengan mual parah, muntah, penurunan berat badan, dan gangguan elektrolit.
Cara memberdakan hiperemesis gravidarum dengan morning sickness yaitu dari gejalanya yang meliputi:
Baca Juga: Komedian Fuad 'Wan Abud' Meninggal Karena Covid-19, Kerabat: Sebelumnya Demam Biasa
Baca Juga: Pahami Tentang Pentingnya Pengaruh MPASI untuk Immune Booster Anak
Gejala hiperemesis gravidarum biasanya muncul antara 4-6 minggu kehamilan dan dapat memuncak antara 9-13 minggu.
Ibu hamil harus mendapat pertolongan medis jika mual dan muntah berlebihan terjadi hingga usia kandungan 14-20 minggu.
Meski begitu, bagi ibu hamil muda yang sering merasakan hiperemesis gravidarum, tak ada salahnya mencoba beberapa alternatif pencegahan, di antaranya:
1. Makan lebih sedikit, tetapi lebih sering
Alih-alih makan sarapan, makan siang, dan makan malam yang banyak, makanlah dalam porsi kecil dengan camilan sehat di antara waktu makan.
Terlalu kenyang atau terlalu lapar adalah pemicu umum untuk mual dan muntah berlebihan.
2. Makan makanan hambar
Beberapa ibu hamil muda memang sering mengidam-idamkan makanan dengan rasa asam guna mengurangi mual dan muntah berlebihan.
Namun bukan menguranginya, makanan bercita rasa asam itu dapat memicu timbulnya Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Untuk itu, cobalah makan makanan hambar seperti oatmeal, buah alpukat, roti gandum, dan sebagainya.
3. Minum banyak air
Minumlah 2-3 liter air per hari.
Memperbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi akibat banyaknya cairan yang keluar.
Hindari minuman dengan cita rasa manis yang dapat memberikan sensasi mual berlebih.
Baca Juga: Hati-hati Penyakit Infeksi pada Lansia Sebabkan Gangguan Mental Serius
4. Melakukan teknik akupesur
Setiap ibu hamil pasti senang untuk dipijat.
Namun, untuk mengurangi mual dan muntah berlebihan saat hamil muda, ibu dapat melakukan teknik akupresur yang dapat dibantu oleh sang suami.
Caranya dengan memijat bagian tengah pergelangan tangan bagian dalam, berjarak tiga jari dari lipatan pergelangan tangan, dan di antara kedua tendon.
5. Konsumsi suplemen makanan dan obat
Beberapa ibu hamil mengalami kelegaan dari gejala mual dan muntah setelah mengonsumsi suplemen makanan seperti jahe dan Vitamin B6 (25 mg).
Namun, sebelum mengonsumsinya, tanyakan terlebih dahulu kepada dokter atau bidan yang menangani.
Itulah beberapa cara mencegah mual dan muntah berlebihan saat hamil muda. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | American Pregnancy Association |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar