3. Adanya jaringan parut kelopak mata
Infeksi berulang menyebabkan jaringan parut pada kelopak mata bagian dalam.
Bekas luka sering muncul sebagai garis putih saat diperiksa dengan pembesaran. Kelopak mata mungkin menjadi terdistorsi dan mungkin berbalik (entropion).
4. Bulu mata terbalik (trichiasis)
Lapisan dalam kelopak mata yang terluka terus berubah bentuk, menyebabkan bulu mata masuk sehingga menggosok dan menggores permukaan luar transparan mata (kornea).
5. Kekeruhan kornea (opasitas)
Kornea menjadi terpengaruh oleh peradangan yang paling sering terlihat di bawah kelopak mata atas.
Peradangan terus-menerus yang diperparah dengan garukan dari bulu mata yang mengarah ke dalam menyebabkan kekeruhan pada kornea.
Semua tanda trachoma lebih parah di kelopak mata atas daripada di kelopak bawah.
Tanpa intervensi, proses pengobatan penyakit yang dimulai pada masa kanak-kanak dapat terus berlanjut hingga dewasa sehingga menyebabkan komplikasi kebutaan permanen.
Perawatan dini dapat membantu mencegah komplikasi trakoma.
Karenanya jika dirasa terinfeksi trakhoma, adabaiknya segera periksakan ke dokter.(*)
Baca Juga: Mukormikosis, Infeksi Jamur yang Dipicu Oleh Covid-19, Bisa Sebabkan Kebutaan
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Mayoclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar