GridHEALTH.id - Trakhoma merupakan penyakit infeksi yang menyerang mata.
Penyakit ini terjadi disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Chlamydia trachomatis.
Trakhoma menular dan menyebar melalui kontak dengan mata, kelopak mata dan sekresi hidung atau tenggorokan orang yang terinfeksi.
Penyakit infeksi ini juga dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan barang-barang yang terinfeksi, misalnya saputangan.
Trakhoma adalah penyakit infeksi yang bisa menyebabkan kebutaan permanen.
Artinya kebutaan yang diakibatkan oleh trakoma bersifat permanen dan tidak bisa diobati kembali.
Anak-anak paling rentan terkena penyakit infeksi tersebut.
Dimana trakhoma biasanya berkembang perlahan, dan gejala-gejalanya yang lebih menyakitkan mungkin akan muncul ketika mereka beranjak dewasa.
Tanda dan gejala trakhoma biasanya mempengaruhi kedua mata, berikut diantaranya:
Baca Juga: Kenali Perbedaan Mata Rabun Tanda Diabetes dengan Miopia dan Hipermetropi
- Gatal ringan atau iritasi pada mata dan kelopak mata
- Keluarnya cairan mata yang mengandung lendir atau nanah
- Kelopak mata bengkak
- Sensitivitas cahaya (fotofobia)
- Mata terasa sakit
- Mata merah
- Kehilangan penglihatan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi ada lima tahap dalam perkembangan penyakit infeksi trakoma:
1. Peradangan folikel
Infeksi awal memiliki lima atau lebih folikel, benjolan kecil yang mengandung limfosit, yakni sejenis sel darah putih terlihat dengan pembesaran pada permukaan bagian dalam kelopak mata atas (konjungtiva).
2. Peradangan intens
Pada tahap ini, mata orang yang terifeksi akan sangat menular dan menjadi iritasi, dengan penebalan atau pembengkakan kelopak mata atas.
Baca Juga: Mata Rabun Pertanda Munculnya Diabetes Retinopati, Ini yang Harus Diwaspadai
3. Adanya jaringan parut kelopak mata
Infeksi berulang menyebabkan jaringan parut pada kelopak mata bagian dalam.
Bekas luka sering muncul sebagai garis putih saat diperiksa dengan pembesaran. Kelopak mata mungkin menjadi terdistorsi dan mungkin berbalik (entropion).
4. Bulu mata terbalik (trichiasis)
Lapisan dalam kelopak mata yang terluka terus berubah bentuk, menyebabkan bulu mata masuk sehingga menggosok dan menggores permukaan luar transparan mata (kornea).
5. Kekeruhan kornea (opasitas)
Kornea menjadi terpengaruh oleh peradangan yang paling sering terlihat di bawah kelopak mata atas.
Peradangan terus-menerus yang diperparah dengan garukan dari bulu mata yang mengarah ke dalam menyebabkan kekeruhan pada kornea.
Semua tanda trachoma lebih parah di kelopak mata atas daripada di kelopak bawah.
Tanpa intervensi, proses pengobatan penyakit yang dimulai pada masa kanak-kanak dapat terus berlanjut hingga dewasa sehingga menyebabkan komplikasi kebutaan permanen.
Perawatan dini dapat membantu mencegah komplikasi trakoma.
Karenanya jika dirasa terinfeksi trakhoma, adabaiknya segera periksakan ke dokter.(*)
Baca Juga: Mukormikosis, Infeksi Jamur yang Dipicu Oleh Covid-19, Bisa Sebabkan Kebutaan
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Mayoclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar