GridHEALTH.id - Ivermectin kini ramai dibicarakan. Ya, dia adalah obat cacing.
Tapi karena ampuh menghambat replikasi virus, Ivermectin walau obat cacing diandalkan untuk mengatasi infeksi Covid-19.
Salah satu negara yang sudah menggunakan Ivermectin obat cacing untuk mengatasi Covid-19 adalah India.
Baca Juga: 5 Cara Tingkatkan Saturasi Oksigen Menurun Saat Karantina Mandiri
Dokter di India saat tsunami Covid-19 melanda negara tersebut, menggunakan ivermectin obat cacing untuk mengobati pasien-pasien infeksi Covid-19.
Hasilnya, tsunami Covid-19 di India yang menghebohkan dunia langsung bisa dilawan dan diredam oleh tenaga kesehatan India berkat Ivermectin obat cacing.
Hal itu pun diamini oleh Dokter spesialis paru, Budhi Antariksa yang tergabung dalam tim uji klinis obat Ivermectin.
Menurutnya keistimewaan Ivermectin itu hasil riset menunjukkan obat tersebut mampu menghambat replikasi virus.
"Saat virus tak bisa membelah diri, jumlahnya tentu tidak akan bertambah," ujar Budhi, dalam konferensi pers virtual yang mengulas obat Ivermectin, Senin (28/6).
Baca Juga: Program Vaksinasi Covid-19 Pecah Rekor, Jokowi Naikkan Target: 'Mulai Agustus 2 Juta Dosis per Hari'
Hebatnya lagi, Ivermectin bisa menjadi anti-inflamasi yang mencegah produksi sitokin atau zat peradangan yang memicu masalah saat masuk ke dalam tubuh dan beredar di dalam darah.
Karenanya obat Ivermectin walau obat cacing, perlu diberikan kesempatan untuk dijadikan obat Covid-19.
Apalagi India sudah membuktikannya saat dilanda Tsunami Covid-19.
Saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI sendiri telah menyetujui uji klinis Ivermectin. Uji klinis rencananya akan dilakukan di delapan rumah sakit di Indonesia.
Kepala BPOM, Penny Lukito dalam keterangan pers saat konpres virtual menuturkan, uji klinis dilakukan sesuai dengan rekomendasi WHO.
Dirinya berharap pengujian Ivermectin sesuai dalam payung uji klinis.
Baca Juga: Sistem Kekebalan Tubuh Kuat Jika Mengonsumsi 4 Makanan Ini, Mau Coba?
"Dengan demikian akses masyarakat untuk obat ini bisa juga dilakukan secara luas dalam pelaksanaan uji klinis," kata dia dalam keterangan pers, Senin (28/6/2021).
Prihal India yang menggunakan Ivermectin untuk mengobati pasien Covid-19 saat Tsunami Covid-19 melanda, menurut Penny Lukito setelah India melewati fase tersebut kini sudah tak lagi menggunakan Ivermectin.
"Dari negara India saat masa-masa periode intensitas sangat tinggi mereka menggunakan Ivermectin. Sampai mereda mereka tidak menggunakan lagi Ivermectin, tapi pada saat intensif sekali gunakan Ivermectin tersebut," kata Penny.
Baca Juga: Ingin Bayi Pintar dalam Segala Hal? Hati-hati Overstimulasi Bisa Sebabkan Bayi Alami Gejala Berikut
Penny pun menginformasikan jika selain India ada negara lain yang menggunakan Ivermectin untuk pengobatan Covid-19, yitu; Peru, Ceko, dan Slovakia yang menggunakan dan melakukan uji klinik.
Uji klinis di Indonesia, Ivermectin akan diteliti selama tiga bulan.
Pengamatan akan dilakukan 28 hari setelah pasien dibekan obat, yang diberikan selama lima hari dan dilihat keamanan serta khasiat obat.
Pengujian Ivermectin dilakukan di delapan rumah sakit. Yakni di RS Persahabatan, RS Sulianti Saroso, RS Soedarso Pontianak, RS Adam Malik Medan, RSPAD Gatot Subroto, RSAU Esnawan Antariksa, RS Suyoto dan RSD Wisma Atlet.
Jika uji klinis lolos, dan siap digunakan secara masal, Ivermectin menurut Menteri BUMN, Erick Thohir, akan dibanderol dengan harga antara Rp5.000 hingga Rp7.000 untuk setiap tablet.
Baca Juga: Hindari 6 Tempat Ini Agar Terhindar dari Covid-19 Varian Delta
"Dengan harga obat yang murah dan terjangkau, saya yakin rakyat akan bisa mendapatkannya dengan mudah dan tidak akan menjadi beban," kata Erick Thohir di Jakarta, dalam acara konfrensi pers virtual (28/6/2021).
PT Indofarma nantinya ditunjuk untuk memproduksi obat Ivermectin secara massal sehingga ketika uji klinis selesai dilakukan dan izin edar sudah dikeluarkan BPOM, maka obat tersebut siap diproduksi besar-besaran dalam waktu singkat.
Erick Thohir pun mengatakan, Ivermectin bisa untuk pencegahan infeksi Covid-19, tidak perlu selalu dikonsumsi dan hanya 2-3 tablet. Begitu pula untuk penyembuhan.(*)
Baca Juga: Konon Bunuh Corona dalam 48 Jam, Ivermectin Bakal Jadi Obat Covid-19 di Indonesia
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar