GridHEALTH.id - Diabetes tipe 1 terjadi ketika pankreas sebagai pabrik insulin tidak dapat lagi memproduksi insulin.
Akibatnya, hormon insulin yang berfungsi untuk mengubah glukosa menjadi energi dan membantu tubuh menyimpan energi tersebut menjadi tidak ada sama sekali.
Dengan demikian, gula menjadi menumpuk dalam peredaran darah karena tidak dapat diangkut ke dalam sel.
Jika kondisi diabetes tipe 1 ini dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat tentu akan memicu terjadinya komplikasi diabetes.
Seiring waktu, komplikasi diabetes tipe 1 dapat mempengaruhi organ utama dalam tubuh pasien, termasuk jantung, pembuluh darah, saraf, mata dan ginjal.
Akhirnya, komplikasi diabetes dapat melumpuhkan atau bahkan mengancam jiwa.
Baca Juga: Penyebab Diabetes Pada Bayi dan Cara Mencegah Terjadinya Komplikasi
Dilansir dari laman mayoclinic.org (27/3/2021), berikut komplikasi diabetes tipe 1 yang mesti diwaspadai penyandangnya.
1. Penyakit jantung dan pembuluh darah
Diabetes secara dramatis meningkatkan risiko berbagai masalah kardiovaskular, termasuk penyakit arteri koroner dengan nyeri dada (angina), serangan jantung, stroke, penyempitan arteri (aterosklerosis) dan tekanan darah tinggi.
2. Kerusakan saraf (neuropati)
Kelebihan gula dapat melukai dinding pembuluh darah kecil (kapiler) yang menyehatkan saraf, terutama di kaki.
Hal ini dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, terbakar atau nyeri yang biasanya dimulai pada ujung jari kaki atau jari tangan dan secara bertahap menyebar ke atas.
Gula darah yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan penyandang diabetes akhirnya kehilangan semua indra perasa pada anggota tubuh yang terkena.
Baca Juga: CT Value, Angka yang Perlu Diperhatikan Saat Melihat Hasil Tes PCR
Kerusakan saraf yang mempengaruhi saluran pencernaan dapat menyebabkan masalah dengan mual, muntah, diare atau sembelit.
Bagi pria, disfungsi ereksi mungkin bisa menjadi masalahyang mereka alami
3. Kerusakan ginjal (nefropati)
Ginjal mengandung jutaan kelompok pembuluh darah kecil yang menyaring limbah dari darah.
Diabetes dapat merusak sistem penyaringan yang halus ini.
Kerusakan parah dapat menyebabkan gagal ginjal atau penyakit ginjal stadium akhir ireversibel, yang memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal.
Baca Juga: Diabetes Pada Bayi, Tes Ini Dapat Memprediksi Risiko Diabetes Tipe 1 Sejak Persalinan
4. Kerusakan mata
Diabetes dapat merusak pembuluh darah retina (diabetic retinopathy), berpotensi menyebabkan kebutaan.
Diabetes juga meningkatkan risiko kondisi penglihatan serius lainnya, seperti katarak dan glaukoma.
5. Kerusakan kaki
Kerusakan saraf di kaki atau aliran darah yang buruk ke kaki meningkatkan risiko berbagai komplikasi kaki.
Jika tidak diobati, luka dan lecet dapat menjadi infeksi serius yang pada akhirnya mungkin memerlukan amputasi jari kaki, kaki atau tungkai.
6. Kondisi kulit dan mulut
Diabetes dapat membuat penyandangnya lebih rentan terhadap infeksi kulit dan mulut, termasuk infeksi bakteri dan jamur.
Penyakit gusi dan mulut kering juga lebih mungkin terjadi.
7. Komplikasi kehamilan
Kadar gula darah yang tinggi bisa berbahaya bagi ibu dan bayinya.
Risiko keguguran, lahir mati dan cacat lahir meningkat ketika diabetes tidak terkontrol dengan baik.
Bagi ibu, diabetes meningkatkan risiko ketoasidosis diabetikum, masalah mata diabetik (retinopati), tekanan darah tinggi akibat kehamilan, dan preeklamsia.(*)
Baca Juga: Penyakit Diabetes Melitus, Katakan 'TIDAK' Pada Aneka Makanan Ini
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Mayoclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar