Bayi Beverly direkomendasikan untuk ke rumah sakit dengan fasilitas NICU pada saat itu juga.
Tirsa kemudian mencari rumah sakit (RS) yang ada di Jakarta.
Tapi, hampir 10 RS yang kunjungi, Tirsa tidak juga mendapatkannya.
Malam harinya, ia mendapat telepon dari temannya yang mengabarkan salah satu RS di Tangerang bersedia menampung Beverly.
Tirsa kemudian berkomunikasi dengan dokter di RS tersebut.
"Dokter enggak ngomong ada NICU, 'ke sini aja dulu, ditangani dulu. NICU-nya kami usakan menyusul'," kata Tirsa menirukan omongan dokter.
Kemudian Beverly langsung menjalani intubasi, saturasinya saat itu di bawah 69 persen.
Berkat pertolongan dokter, kondisi Beverly kembali membaik.
Baca Juga: Cegah Bahaya Konsumsi Garam Berlebih Pada Anak, Ini Takaran Pasnya
Beverley juga mendapatkan ruang NICU pada hari itu juga.
Nah, selama mendapatkan perawatan, kondisi Beverly naik-turun.
Pada 30 Juni 2021, Beverly sempat mengalami kritis karena saturasi oksigen di angka 30 persen.
Pada Rabu (7/7/2021) siang, nyawa Beverley tidak tertolong lagi.
"Dokter ngomong, kemungkinan jantungnya berhenti mendadak karena saking capeknya," ujar Tirsa.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar