4. Melatonin
Melansir Johns Hopkins Medicine, melatonin adalah hormon yang dilepaskan otak empat jam sebelum kita mengantuk.
Hormon ini secara alami akan keluar ketika paparan cahaya berkurang di malam hari.
Namun, paparan cahaya biru dari ponsel, laptop, tablet, atau televisi dapat menghambat pelepasan melatonin.
Akibatnya, banyak orang yang menatap gawai berlebih jadi tak kunjung mengantuk dan susah tidur di malam hari.
Sejumlah dokter biasanya meresepkan suplemen melatonin untuk membantu mengatasi susah tidur.
Suplemen ini tidak disarankan diminum untuk jangka panjang.
Kita perlu konsultasi lagi ke dokter jika setelah dua minggu minum suplemen melatonin dan gangguan tidur tak kunjung sembuh.
Hindari membeli suplemen melatonin tanpa berkonsultasi dengan dokter, karena sembarangan mengonsumsinya bisa berisiko bagi kesehatan.
5. Magnesium
Magnesium adalah salah satu mineral penting yang berfungsi untuk menjaga kesehatan otak dan jantung.
Selain itu, magnesium juga dapat membantu menenangkan pikiran dan membuat orang bisa lebih gampang tidur.
Studi menunjukkan, efek relaksasi magnesium turut mengontrol produksi melatonin.
Kombinasi keduanya efektif digunakan untuk mengatasi insomsia.
Penelitian lain juga melaporkan, orang yang kekurangan magnesium cenderung susah tidur.
Coba konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan kadar magnesium dalam tubuh.
Jika terdiagnosis kurang, dokter biasanya akan meresepkan suplemen magnesium yang tepat sesuai kondisi tubuh.
Baca Juga: Dampak Minum Teh Hijau Berlebihan, Napas Pendek Hingga Susah Tidur
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar