Bahan Pelengkap:
5 buah cabai rawit merah iris
5 butir bawang merah
2 buah kemiri sangrai
3 cm kunyit, bakar
2 cm jahe
1/2 sendok teh ketumbar
Bahan Pelengkap:
5 buah cabai rawit merah iris
8 butir bawang merah, iris
1 buah ketimun, potong 3x1 cm, buang biji
2 sendok teh kecap manis
Cara Membuat Sate Kambing Wonogiri:
1. Remas-remas daging kambing dan daun pepaya. Diamkan 15 menit. Bersihkan.
2. Rendam daging kambing dalam bahan olesan. Diamkan 10 menit.
3. Tusuk di tusukan sate. Bakar sambil dioleskan bahan olesan sampai matang. Pisahkan dari tusukannya.
4. Kuah, tumis bumbu halus, lengkuas, serai, dan daun salam sampai harum. Tuang santan. Tambahkan kecap manis, garam, merica, dan gula. Aduk sampai mendidih.
5. Sajikan sate bersama siraman kuah dan pelengkapnya.
Baca Juga: Selesai Isoman Karena Covid-19 Tak Perlu Lagi PCR, Ini Alasannya
5. Sate Kambing Bumbu Merah
Waktu: 60 Menit
Sajian: 15 Tusuk
Bahan:
500 gram daging kambing, dipotong 2x2cm
2 cm lengkuas, dimemarkan
2 batang serai, dimemarkan
4 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya
1 sendok teh garam
1/2 sendok teh gula merah
1/8 sendok teh merica bubuk
100 ml santan dari 1/4 butir kelapa
2 sendok makan minyak untuk menumis
15 buah tusuk sate
Bumbu Halus:
2 butir kemiri, sangrai
8 butir bawang merah
4 siung bawang putih
2 buah cabai merah besar
5 buah cabai merah keriting
1 buah tomat ukuran kecil
Bahan Pelengkap:
2 buah timun, potong-potong
3 lembar kol, dipotong-potong
2 buah tomat, dipotong-potong
Bahan Taburan:
2 sendok makan bawang goreng
Cara Membuat Sate Kambing Bumbu Merah:
1. Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, lengkuas, serai, dan daun jeruk sampai harum.
2. Tuang santan, garam, merica, dan gula merah. Masak sampai kental. Angkat. Masukkan daging. Aduk rata. Diamkan 1 jam di dalam lemari es.
3. Tusuk di tusukan sate. Bakar sambil dioles sisa bumbu sampai kecokelatan. Sajikan bersama pelengkap dan bahan taburan.(*)
Baca Juga: Mencuci Tangan Seperti Ini Tampaknya Benar, Padahal Salah Karena Satu Hal Ini
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar