Ini menambah bukti bahwa penurunan jumlah nefron bukanlah efek genetik tetapi efek epigenetik (perubahan ekspresi gen karena faktor lingkungan seperti stres, paparan racun atau malnutrisi, antara lain). Dalam kasus ini, ekspresi gen diubah oleh stres hipoproteinemia, kata para peneliti.
Disarankan ibu hamil dan menyusui perlu mendapatkan sekitar 71 gram protein per hari yang kira-kira 25 gram lebih banyak daripada mereka yang tidak hamil atau menyusui.
Tidak makan cukup protein selama kehamilan juga dapat membuat berat badan bertambah, dan ibu hamil akan merasa lebih sulit dalam menjaga kadar gula darah serta membuatnya lebih rentan terhadap penyakit.
Harap diketahui, protein sangat penting untuk pertumbuhan bayi selama kehamilan.
Baca Juga: 5 Panduan Pola Makan Sehat Untuk Warga Lansia Penyandang Diabetes
Baca Juga: Ajakan Setop Membaca Berita Tentang Covid-19 Bisa Membahayakan Publik
Jadi, pastikan ibu hamil mendapatkan nutrisi yang cukup selama kehamilannya. Sumber protein yang baik termasuk daging tanpa lemak, unggas, ikan, dan telur. Pilihan lain termasuk kacang dan kacang polong, kacang-kacangan, biji-bijian dan produk kedelai. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | PLOS ONE |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar