Mengenai hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan tips supaya asupan vitamin D dari sinar matahari ini bisa optimal. Berikut tipsnya:
Dilansir dari p2ptm.kemkes.go.id (22/10/2018), sinar matahari penting untuk pembentukan vitamin D, yang diperlukan untuk pembentukan tulang baru.
Di negara yang kurang sinar matahari diperlukan suplemen vitamin D yang cukup.
Berdasarkan hasil penelitian Menzies Research Institute, Hobart Australia, anak-anak tidak akan tumbuh optimal atau bahkan terhenti pertumbuhannya jika kurang memperoleh vitamin D.
Agar vitamin D cukup, sekurang-kurangnya seorang anak harus terpapar matahari selama 8 jam dalam seminggu (Kutub Selatan).
Sementara, untuk anak atau orang dewasa di Indonesia, cukup terpapar sinar matahari pagi dan sore selama 5 sampai 15 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu.
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk berjemur di bawah sinar matahari? Menurut Kemenkes, pengaktifan vitamin D dapat terjadi dengan bantuan sinar matahari.
Saat berjemur yang terbaik adalah paparan sinar matahari pagi sejak terbit sampai jam 09.00 dan sore jam 15.00 sampai matahari terbenam selama 10 hingga 15 menit.
Source | : | P2ptm.kemkes.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar