GridHEALTH.id - Asupan vitamin D sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia. Apalagi di masa pandemi ini, dimana risiko terkena penyakit semakin besar.
Dikutip dari laman nhs.uk (3/8/2020), vitamin D dapat membantu mengatur jumlah kalsium dan fosfat dalam tubuh.
Nutrisi ini dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang, gigi, dan otot.
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang seperti rakhitis pada anak-anak, dan nyeri tulang yang disebabkan oleh kondisi yang disebut osteomalacia pada orang dewasa.
Selain itu, meski belum cukup bukti yang mendukung, mencukupi asupan vitamin D juga dinilai dapat mengurangi risiko terkena Covid-19.
Vitamin D atau disebut juga sunshine vitamin didapatkan dari dalam tubuh dan luar tubuh.
Sumber yang berasal dari dalam tubuh vitamin D berasal dari 7-dehidroksilase yang berada di lapisan epidermis dan dermis yang akan bertransformasi menjadi bentuk vitamin D aktif yang disebabkan oleh radiasi sinar UVB.
Vitamin D yang disintesis dengan bantuan sinar matahari merupakan pasokan vitamin D utama tubuh dan bertahan lebih lama dibandingkan vitamin D yang berasal dari sumber makanan.
Mengenai hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan tips supaya asupan vitamin D dari sinar matahari ini bisa optimal. Berikut tipsnya:
Dilansir dari p2ptm.kemkes.go.id (22/10/2018), sinar matahari penting untuk pembentukan vitamin D, yang diperlukan untuk pembentukan tulang baru.
Di negara yang kurang sinar matahari diperlukan suplemen vitamin D yang cukup.
Berdasarkan hasil penelitian Menzies Research Institute, Hobart Australia, anak-anak tidak akan tumbuh optimal atau bahkan terhenti pertumbuhannya jika kurang memperoleh vitamin D.
Agar vitamin D cukup, sekurang-kurangnya seorang anak harus terpapar matahari selama 8 jam dalam seminggu (Kutub Selatan).
Sementara, untuk anak atau orang dewasa di Indonesia, cukup terpapar sinar matahari pagi dan sore selama 5 sampai 15 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu.
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk berjemur di bawah sinar matahari? Menurut Kemenkes, pengaktifan vitamin D dapat terjadi dengan bantuan sinar matahari.
Saat berjemur yang terbaik adalah paparan sinar matahari pagi sejak terbit sampai jam 09.00 dan sore jam 15.00 sampai matahari terbenam selama 10 hingga 15 menit.
Sementara itu, untuk asupan vitamin D dari makanan kita bisa mengonsumsi:
- Berbagai jenis ikan laut
- Minyak ikan
- Ikan salmon
- Ikan tuna
- Susu dan produk olahannya
- Jamur
- Hati
- Kuning telur (*)
Baca Juga: Waspada Keracunan Vitamin D Karena Suplemen Vitamin D Dosis Tinggi
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | P2ptm.kemkes.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar